Gaya Hidup Ramah Lingkungan ala Ira Wibowo, Ada Sedotan Kaca

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ira Wibowo saat menghadiri Gerakan Jakarta Tanpa Sedotan, di Alun Alun Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 15 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa

Ira Wibowo saat menghadiri Gerakan Jakarta Tanpa Sedotan, di Alun Alun Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 15 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Ira Wibowo mencoba mengubah gaya hidup agar lebih ramah lingkungan. Perempuan 50 tahun ini melakukan langkah sederhana yang bisa ditiru siapa saja, yakni dengan membawa sedotan dari kaca yang bisa dibersihkan dan digunakan kembali, serta memakai tas belanja sendiri.

Baca juga: Rahasia Cantik Ira Wibowo di Usia Setengah Abad

"Dengan melakukan perubahan sedikit-sedikit ini mudah-mudahan bisa menjadi contoh yang baik," ujar Ira Wibowo di Alun Alun Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 15 Agustus 2018. Menurut dia, saat ini penggunaan plastik sudah berlebihan dan jika terlalu banyak sampah plastik, tentu akan menjadi masalah di kemudian hari.

Kendati sudah memulai langkah agar lebih ramah lingkungan, Ira Wibowo mengatakan dia bukan tipe orang yang terlalu vokal untuk mengingatkan orang lain agar mengurangi penggunaan plastik. "Aku tidak menggurui, hanya memberi contoh. Kalau di restoran sama teman-teman dan aku menggunakan sedotan kaca, mereka banyak yang bertanya," kata dia.

Artis Ira Wibowo. TEMPO/Nurdiansah

Ira Wibowo berharap gaya hidup yang lebih ramah lingkungan ini semakin dikuatkan melalui peraturan yang menunjang. Salah satu contoh kebijakan pengurangan penggunaan plastik yang dia dukung adalah membayar lebih jika memakai kantong plastik saat berbelanja di pasar swalayan. "Ini cara yang tepat agar masyarakat tidak menggunakan kantong plastik secara berlebihan," ucap ibu tiga anak ini.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."