Mikha Tambayong 6 Tahun Tak Makan Nasi, Belajar Makan Sayur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Artis Mikha Tambayong berpose sebelum konferensi pers launching soundtrack dan trailer film Promise di XXI Plaza Senayan, Jakarta 14 November 2016. Film bergenre drama romantis ini juga menampilkan Dimas Anggara, Amanda Rawles, dan Boy William. TEMPO/Nurdiansah

Artis Mikha Tambayong berpose sebelum konferensi pers launching soundtrack dan trailer film Promise di XXI Plaza Senayan, Jakarta 14 November 2016. Film bergenre drama romantis ini juga menampilkan Dimas Anggara, Amanda Rawles, dan Boy William. TEMPO/Nurdiansah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Mikha Tambayong mengatakan sudah lama tak makan nasi. Dia memilih mengkonsumsi bahan makanan selain nasi, terutama yang mengandung protein.

Baca juga: Pacaran Romantis Mikha Tambayong - Daniel Wenas

"Aku sudah enggak makan nasi. Terakhir enam tahun yang lalu," kata Mikha Tambayong di Jakarta. Dia menjelaskan bukan sengaja menghindari nasi, melainkan memang tidak terlalu suka dengan nasi.

Sisi positifnya, menurut Mikha Tambayong, tidak mengkonsumsi nasi berarti mengurangi kadar gula yang masuk ke tubuh. Sebagai gantinya, Mikha Tambayong memilih banyak makan sayuran dan makanan yang mengandung protein.

Mikha Tambayong menjelaskan jika terlalu banyak makan nasi atau asupan yang mengandung gula tinggi, maka tubuhnya tak nyaman diajak berolahraga. "Jadi agak berat bebannya, makanya aku kurangi," ucap dia.

Mikha Tambayong. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

Meski begitu, Mikha Tambayong mengaku dia bukan pecinta sayur sehingga jarang makan sayur. "Makanya, aku sedang mencoba lebih banyak lagi mengkonsumsi sayur," kata dia.

Cara makan sayur ala Mikha Tambayong cukup unik. Ketimbang repot memasak, dia memilih mengolah sayuran itu menjadi jus. Tinggal dimasukkan ke dalam blender, diaduk rata, kemudian diminum.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."