Rihanna Punya Alis Baru, Cuma Segaris

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Rihanna. Instagram.com

Rihanna. Instagram.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rihanna terpilih menjadi sampul majalah Vogue Inggris edisi September 2019. Di sampul majalah itu Rihanna tampil dengan wajah baru, terutama bagian alis.

Baca juga:
Yuni Shara Kembali, Rambut Bondol dengan Sentuhan Modern
Bukan Kim Kardashian atau Rihanna yang Terkaya di Bisnis Makeup

Rihanna tampak cantik dengan makeup bold pada bibir dan yang paling menonjol adalah riasan alisnya yang sangat tipis, seperti di era 1990-an. Penampilan ini tentu berlawanan dengan tren alis kekinian yang tebal dan natural.

Rihanna senang dengan alis barunya yang hanya segaris seperti dalam sampul Majalah Vogue itu. "Alis yang tipis sangat indah, sangat feminin, sekaligus masih punk," kata Rihanna seperti dikutip dari laman Vogue UK. "Itulah yang saya nikmati dalam fashion dan makeup. Ada banyak tekstur, warna, dan nuansa yang dapat kamu buat.”

Mengutip laman Glamour, netizen memperdebatkan bentuk alis Rihanna di media sosial. Sebagian besar warganet menolak tren alis tipis kembali. Adapun sebagian netizen yang lain senang dengan penampilan alis Rihanna yang segaris.

Makeup artis Isamaya Ffrench yang membuat tampilan alis tipis itu bungkam ketika ditanya prosesnya. "Aku tidak berpikir ini inovatif, Marlene Dietrich yang mempopulerkan alis seperti ini di era 1930-an. Tapi aku pikir ini adalah langkah yang berani untuk sampul Vogue," kata French kepada Vogue UK.

Dia menceritakan Rihanna dapat bekerja sama dengan baik selama dirias, bahkan seperti bekerja dengan sesama makeup artist. Rihanna selama ini dikenal memiliki gaya makeup yang khas. Jadi tak heran jika tampilan makeup Rihanna di sampul Vogue mendobrak pakem. Terlebih Editor Vogue Inggris, Edward Enninful yang menggambarkan tampilan makeup dikenal kreatif dan modern.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."