Tips Hadapi Haters di Media Sosial dari Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes

Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Media sosial adalah ranah maya yang antah berantah. Lantaran bisa menggunakan akun dan identitas palsu, orang bisa dengan entengnya mengomentari orang lain, melontarkan cacian, merisak, sampai menyebarkan informasi bohong atau fitnah. Salah satu istilah yang muncul dari maraknya penggunaan media sosial adalah haters.

Haters merujuk pada orang yang dengan cepat mengolok atau meledek orang lain di media sosial, terutama pada figur publik atau selebriti. Ada berbagai cara menghadapi haters ini, tapi sebaiknya hati-hati karena bisa membuat situasi lebih buruk dari sebelumnya.

Psikolog Klinik Medifa, Rena Masri mengungkapkan berbagai cara menghadapi atau merespons haters di media sosial, tergantung kuantitas dan kadar kebenciannya. "Jika tidak terlalu banyak jumlah hatersnya dan tidak merasa terganggu, bisa didiamkan," kata Rena Masri. "Atau bisa juga bicara dengan tegas kalau apa yang mereka katakan itu menyakitkan."

Salah satu kunci menghadapi haters, Rena Masri mengingatkan, adalah tetap tenang dan santai. Jangan sampai stres saat menghadapi haters karena itu bisa berdampak pada kesehatan mental. "Kalau kita tenang dan santai, haters akan bosan dan capek sendiri," ucap dia.

Hanya saja, bila kelakuan haters itu sudah mulai mengganggu dan menyebarkan fitnah, ada cara yang tepat untuk menghadapinya. "Lakukan langkah konkret, misalnya mepakor ke pihak tertentu agar haters belajar dan bertanggung jawab dari apa yang dia perbuat, bisa lebih baik dalam berkomentar, dan ada efek jera," kata Rena Masri menjelaskan.

Selain melaporkan haters ke pihak tertentu, dia melanjutkan, kamu juga bisa menolong haters tersebut. Musababnya, Rena Masri menjelaskan, ada haters yang merupakan pribadi haus perhatian, merasa rendah diri atau kurang diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya. "Kita bisa membantu mereka mencari pertolongan dari ahli, misalnya konselor, psikolog, atau psikiater," ucap Rena Masri.

Lantas bagaimana jika ada temanmu yang menjadi haters, suka mengolok-olok orang lain dan apa yang mereka posting di media sosial membuatmu naik darah? "Sebaiknya unfriend saja agar pikiranmu tenang," kata Rena Masri.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."