Zaskia Adya Mecca Curhat Stress karena Bisnis Laris Manis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Artis sekaligus desainer, Zaskia Adya Mecca meluncurkan koeksi rancangan terbarunya bertajuk

Artis sekaligus desainer, Zaskia Adya Mecca meluncurkan koeksi rancangan terbarunya bertajuk "BIA" di Hotel Sahid, Jakarta, 24 Juni 2015. BIA merupakan label terbaru dari Meccanism, koleksi dari artis Zaskia. TEMPO/Nurdiansah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Zaskia Adya Mecca mengaku stress mengurus bisnis lini busana yang berlabel Meccanism dan Bia by Zaskia Mecca. Menjelang Lebaran, penjualan di toko busana miliknya itu laris manis. Saat peminat busananya tinggi, proses produksi terus berjalan, dan stok baju selalu habis, perempuan 30 tahun itu justru menutup tiga toko.

Baca juga:
Zaskia Adya Mecca Buktikan Anak Bawa Rezeki
Perubahan yang Dirasakan Zaskia Adya Mecca Setelah Punya 4 Anak

"Saya enggak menambah gerai baru, bahkan menutup tiga toko karena stres juga mengurus banyak toko," kata Zaskia Adya Mecca. Sebagai gantinya, dia memilih bekerja sama dengan sejumlah department store dan membuka toko daring zmnow. "Saya pikir itu solusi terbaik, menjajakan barang di toko daring milik sendiri."

Ketika penjualan busananya laris manis, Zaskia Adya Mecca juga bingung dengan hampers atau parsel yang biasanya dikirimkan kepada teman-teman sesama selebriti. Musababnya, stok barang menipis dan sering habis. Karena itulah pada tahun ini Zaskia Adya Mecca memutuskan tidak berbagi bingkisan.

Zaskia Adya Mecca (ketiga kiri) berfoto bersama para model dalam peragaan busana label terbarunya "BIA" di Jakarta, 24 Juni 2015. TEMPO/Nurdiansah

"Stok sudah habis sejak awal Juni 2018 dan saya bingung mau memberikan bingkisan apa kepada teman-teman," ucap dia. Tahun lalu, Zaskia Adya Mecca membagikan 50 hampers untuk rekan kerjanya. Lantaran barang habis, dia sempat berpikir untuk memesan kue, namun waktunya tak cukup.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."