Ke Toilet Pakai Kloset Duduk, Terapkan Jurus Gaya Ringan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi toilet duduk. victoriaplum.com

Ilustrasi toilet duduk. victoriaplum.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menggunakan toilet umum tak bisa dihindari. Ketika bekerja, kita menggunakan toilet yang sama dengan puluhan atau bahkan ratusan orang yang ada di kantor. Begitu pula ketika berada di tempat umum, seperti stasiun, terminal, pusat perbelanjaan, sampai restoran.

Baca juga:
Plih Mana Kloset Duduk atau Jongkok?
Atalia Praratya Tak Fokus, Salah Masuk Toilet Sampai Kejedot

Ketika hendak masuk ke toilet umum, kita dihadapkan pada dua pilihan. Ada kloset jongkok dan ada pula kloset duduk. Yang memilih kloset duduk biasanya lebih dulu menaruh tisu di tempat dudukan kloset untuk memastikan kebersihannya. Ada pula yang menyemprotkan cairan antiseptik lebih dulu, baru melapnya dengan tisu, kemudian melapisikan dengan tisu lagi.

Lantas apakah cara ini efektif menghindari bakteri pada kloset tersebut? Ketua Perhimpunan Ahli Mikrolobi Klinik Indonesia atau Pamki DKI, dokter Wani Devita Gunardi mengatakan melapisi dudukan kloset dengan tisu tak berpengaruh apapun untuk menghindari bakteri. Terlebih jika hanya menggunakan isu biasa dan bukan tisu basah yang mengandung alkohol.

Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com

"Bakteri sudah banyak sekali di situ. Tak terhitung berapa banyak orang yang pakai toilet itu dan kita juga tidak tahu apakah orang itu memiliki penyakit atau tidak," kata Wani Devita Gunardi di Jakarta, Senin 23 April 2018.

Wani Devita Gunardi menyarankan selalu membawa dan melapisi dudukan kloset dengan tisu basah yang mengandung alkohol, sebelum menggunakannya. Dia juga menyarankan jangan terlalu rapat, erat, dan menekan dudukan atau bibir kloset untuk meminimalisir terkena bakteri. "Maksud saya, jangan sampai menempel banget (dengan dudukan kloset). Istilahnya, pakai ilmu gaya ringan," kata dia.

Ilustrasi toilet jongkok. washingtoncitypaper.com

Meski begitu, Wani Devita Gunardi melanjutkan, bukan berarti menggunakan toilet jongkok lebih bersih dan lebih baik dibanding toilet duduk. "Kalau toilet jongkok risikonya ada pada kemungkinan cipratan kotoran," ucap dia.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."