Awkarin : Izinkan Aku Menghadirkan Hijab Hallybyawkarin

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Awkarin menunjukkan koleksi hijab Hallybyawkarin. Instagram

Awkarin menunjukkan koleksi hijab Hallybyawkarin. Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selebgram Awkarin memperkenalkan label hijab miliknya yang bernama Hallybyawkarin. "Izinkan aku menghadirkan kepadamu Hallybyawkarin," tulis Awkarin di akun Instagramya, Senin 23 April 2018.

Baca juga:
Awkarin: Saya Bukan Selebgram Termahal di Indonesia
Kisah Salmafina Dapat Hidayah dari Clubbing dengan Awkarin

Perempuan bernama lengkap Karin Novilda ini mengatakan kata Hally berasal dari bahasa Arap yang artinya cantik. "Ini caraku merepresentasikan cantik," tulis selebgram dengan 3 juta pengikut itu.

Awkarin menghadirkan koleksi hijab Hallybyawkarin. Instagram

Awkarin memberikan nama pada koleksi hijabnya yang terdiri dari aneka warna. Ada Lilac yang artinya cinta pertama. Hijab Hallybyawkarin Lilac berwarna ungu dan terbuat dari bahan katun berbentuk segi empat. Ada pula yang diberi nama Anemone berwarna merah muda yang artinya cinta yang takkan luntur.

Artikel lainnya:
Jilbab Pocong Ternyata Begini Bentuknya, Kamu Berani Coba?
Tren Baju Lebaran 2018, Barli Asmara : Kaftan Enggak Banget deh

Pilihan hijab lainnya adalah Calla berwarna putih tulang yang berarti kecantikan yang indah; Bittersweet berwarna putih cerah yang artinya kebenaran; dan Alyssum yang berwarna pink oranye berarti kecantikan yang sangat berharga. Semua hijab itu hadir dalam bahan katun berbentuk persegi empat.

Karin Novilda alias Awkarin. Instagram

Tapi di salah satu unggahannya, Awkarin membocorkan kalau dia akan merilis hijab berbahan satin yang halus dan mengkilap. "Siap-siap untuk satin silky next," tulisnya. Awkarin tak mengumumkan berapa harga hijab Hallybyawkarin. Namun ada akun yang membalas pertanyaan warganet terkait harga dengan menyebutkan angka Rp 90 ribu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."