Kisah Salmafina Dapat Hidayah dari Clubbing dengan Awkarin

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Putri pengacara Sunan Kalijaga, Salmafina Khairunnisa. Tabloidbintang

Putri pengacara Sunan Kalijaga, Salmafina Khairunnisa. Tabloidbintang

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Salmafina Khairunnisa, putri Sunan Kalijaga belakangan ini jadi pembicaraan karena bercerai setelah tiga bulan menikah. Salmafina diketahui menikah dengan seorang hafiz muda, Taqy Malik.

Tak banyak yang tahu sosok Salmafina sebelum kabar pernikahan dan perceraiannya mencuat. Sebelum berhijab, Samafina dikenal dengan gaya hidup yang glamor dan dekat dengan selebgram Karin Novilda atau Awkarin. Saat itu, Salmafina kerap pergi bersama ke kelab bersama dengan Awkarin. Hingga kemudian ia memilih berhijab dan memperdalam agama.

Belum lama ini, Salmafina membuat sesi tanya jawab dengan Awkarin yang diunggah di vlog Awkarin. Salah satu pembahasannya tentang kisah diri saat mendapat hidayah berhijab. Dalam sesi wawancara selama sekitar satu jam itu, Salmafina menceritakan mendapat hidayah saat clubbing yang terakhir kalinya.

Putri pengacara Sunan Kalijaga, Salmafina Khairunnisa. Tabloidbintang

"Sebenarnya malam itu aku enggak ingin pergi. Tapi karena diajak kamu dan semua orang, akhirnya pergi. Sampai sana pun masuknya ribet. Di situ aku merasa, kayaknya ini bukan jalan gue lagi, enough deh," kata Salmafina kepada Awkarin.

Pada saat itu, Awkarin juga terlibat pertengkaran dengan beberapa orang di kelab yang didatanginya. "Jadi aku merasa dosanya sudah banyak banget, sampai cowok-cowok deketin. Mungkin gue terlalu terbuka atau capek dengan kayak gini," ujarnya.

Awalnya, Salmafina hanya ingin berhenti dari clubbing dan belum ada keinginan berhijab. Dia mulai memakai busana yang lebih tertutup. Tapi lama-kelamaan, perempuan 18 tahun itu merasa nyaman memakai hijab dan memutuskan untuk menutup auratnya.

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."