Terapi Ozon Buat Miss V, Bagaimana Cara dan Apa Manfaatnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi Miss V

Ilustrasi Miss V

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Isu kesehatan seputar organ intim perempuan atau Miss V sangat beragam. Mulai dari urusan keputihan, haid, kehamilan, melahirkan, dan lainnya. Dokter spesialis kandungan, Rikka Mulyana Wirman dari Klinik Klinik Amaryllis, Bekasi mengatakan salah satu persoalan dalam organ kewanitaan adalah vaginistis.

Baca juga:
Ada Bercak Darah Saat Hubungan Intim, Waspada 4 Hal Ini
Batuk pun Bisa Bikin Miss V Kendur, Ada Cara Mengencangkannya

Rikka Mulyana menjelaskan vaginistis adalah peradangan atau infeksi di daerah vagina yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Penyebabnya, letak vagina yang berdekatan dengan uretra alias saluran kemih dan anus saluran pembuangan fases.

"Masalah kesehatan organ intim bisanya terkait beberapa penyakit seperti tumor jinak atau ganas, infeksi, dan masalah hormon," kata Rikka Mulyana. Beberapa pemeriksaan yang dia rekomendasikan untuk mengecek persoalan itu adalah USG, Histerosalpingografi (HSG), CT scan, dan MRI.

Untuk problem yang relatif 'ringan' namun jika dibiarkan sangat mengganggu adalah gatal-gatal pada Miss V, terasa panas seperti terbakar, keputihan, terasa kering, dan iritasi yang memicu nyeri saat berhubungan intim. Gatal pada Miss V, menurut Rikka Mulyana, bisa disebabkan alergi sabun atau pemakaian celana dalam yang bahannya kurang menyerap keringat.

Selain obat-obatan, ada pilihan terapi vagina untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang relatif 'ringan' tadi, yakni terapi ozon. Terapi ini dilakukan dengan melepaskan gas ozon bertekanan rendah ke liang vagina. Terapi ini, menurut Rikka Mulyana, dilakukan 2 sampai 3 kali seminggu dengan durasi paling lama 20 menit.

"Gas ozonnya bertekanan rendah sehingga tidak sampai membuat organ intim terasa sakit," ucap Rikka Mulyana. Terapi ozon bertujuan mencegah vaginistis atau vagina yang terkena jamur dengan cara meningkatkan populasi Lactobasilus atau bakteri baik di mukosa vagina. "Ketika mukosa vagina dalam kondisi normal, maka dia akan memperbaiki sistem imunitas," ucapnya.

AURA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."