BAB Normal atau Tidak Tergantung 3 Hal Berikut

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi menggunakan ponsel di toilet. dailymail.co.uk

Ilustrasi menggunakan ponsel di toilet. dailymail.co.uk

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Buang air besar atau BAB adalah panggilan alam yang tak boleh ditahan-tahan. Limbah makanan memang harus dibuang atau berbalik menjadi racun buat tubuh.

Baca juga:
Putri Ayudya Salah Cara Diet, Lemak Jadi Otot
Putri Marino Doyan Nasi tapi Tetap Kontrol Gula, Simak Caranya

Setiap orang punya kebiasaan BAB yang berbeda. Ada yang rutin setiap pagi, ada yang harus distimulasi dengan susu atau kopi, makan buah, dan ada pulang yang BAB 2 hari sekali, dan lainnya.

Konsistensi buang air besar seseorang bisa menjadi indikator kesehatan usus. Jika seseorang tidak sering mengeluarkan kotoran atau malah terlalu sering, keduanya dapat menyebabkan masalah kesehatan. Mengutip Healthline, tidak ada pedoman khusus tentang frekuensi BAB seseorang.

Umumnya, BAB tiga kali sehari ataupun tiga kali seminggu adalah normal. Yang penting, keteraturan dan volume yang dikeluarkan hampir sama setiap saat. Sebab, setiap orang mengkonsumsi makanan dan minuman, serta memiliki sistem metabolisme tubuh yang berbeda. Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seberapa banyak dan sering kamu BAB.

1. Diet
Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

Serat dapat membuat seseorang lebih sering buang air besar. Serat bisa berbentuk biji-bijian utuh, sayuran, atau buah-buahan memiliki porsi terbesar ketika diet. Serat akan meringankan proses mencerna makanan dan fases menjadi lebih lunak, sehingga mudah dikeluarkan.

2. Usia
Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com

Semakin bertambah usiamu, maka potensi mengalami konstipasi kian besar. Sebabnya, terjadi penurunan kerja lambung yang mendorong makanan ke pencernaan. Terutama orang yang mengkonsumsi banyak obat, zat-zat kimia pada obat akan menguras kerja usus dalam menyerap nutrisi.

3. Aktivitas
Ilustrasi wanita olahraga. shutterstock.com
Peristaltik merupakan gerakan usus yang mendorong bahan makanan yang dicerna untuk kemudian dikeluarkan saat buang air besar. Kamu bisa membantuk kerja usus dengan melakukan aktivitas fisik, seperti berjalan atau berolahraga.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."