Jenis Sayur dan Yoghurt Ini Jangan Jadi Campuran Smoothie

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
berry yogurt smoothie bowl (Tabloidbintang.com)

berry yogurt smoothie bowl (Tabloidbintang.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Smoothie kini menjadi makanan idola bagi mereka yang sedang diet. Smoothie biasanya terbuat dari buah-buahan, campuran buah dan sayuran, serta yoghurt atau susu tanpa lemak. Ada pula yang mencampurkan smoothie dengan air kelapa muda.

Tampilan smoothie dipercantik dengan biji-bijian yang menjadi hiasannya. Ada kacang almond, kenari, biji bunga matahari, atau lainnya. Dari berbagai bahan pembuat smoothie, ada tiga diantaranya yang mesti kamu keluarkan dari daftar. Sebab, bahan-bahan ini akan merusak tekstur, aroma, hingga rasa smoothie.

1. Buah bit mentah
Ilustrasi smoothie buah bit. shutterstock.com
Bahan ini sering dikombinasikan dengan buah-buahan segar untuk menambah kandungan serat dan antioksidan dalam semangkuk smoothie. Namun, sebaiknya jangan menggunakan buah bit mentah.

Untuk membuat smoothie dari buah bit, rebus atau kukus dulu hingga lunak. Cara ini akan mengurangi bau kurang sedap dari buah bit dan memperbaiki tekstur bit mentah yang keras sehingga menghasilkan smoothie dengan tekstur lembut.

2. Sayuran berbau menyengat
Ilustrasi Seledri. organicfacts.net

Sayuran dengan bau menyengat, seperti seledri dan kemangi, sebaiknya tidak diolah menjadi smoothie. Sebaiknya, gunakan sayuran dengan rasa yang netral seperti bayam, selada, brokoli, dan sawi. Selain sehat dan sedap dipandang, aroma smoothie juga segar dan menggugah selera.

3. Yoghurt
Ilustrasi yoghurt/yogurt. Pixabay.com
Yoghurt memang membuat cita rasa smoothie menjadi lebih segar. Apalagi saat rasa asamnya berpadu dengan manisnya buah-buahan. Untuk mendapatkan manfaat yoghurt yang maksimal, sebaiknya pilih yoghurt yang tidak mengandung pewarna dan pemanis buatan.

TEEN

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."