Maya Angelou Jadi Tokoh Google Doodle Hari Ini, Berikut Profilnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Maya Angelou bersosialisasi dalam sebuah pesta kebun di rumahnya di Winston-Salem, Amerika serikat, 20 Mei 2010. Angelou adalah penulis buku

Maya Angelou bersosialisasi dalam sebuah pesta kebun di rumahnya di Winston-Salem, Amerika serikat, 20 Mei 2010. Angelou adalah penulis buku "I Know Why the Caged Bird Sings". AP/Nell Redmond

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Maya Angelou menjadi tokoh Google Doodle hari ini, Rabu 4 April 2018. Maya Angelou adalah tokoh wanita kulit hitam yang dikenal sebagai penulis puisi dan cerita.

Maya Angelou lahir dengan nama Marguerite Annie Johnson pada 4 April 1928. Maya Angelou tumbuh dan besar di Stamps, Arkansas, setelah meninggalkan St. Louis, Missouri, Amerika Serikat. Perpindahan tempat tinggal itu menjadi gagasan utama dalam bukunya yang berjudul "I Know Why the Caged Bird Sings" yang diterbitkan sebagai otobiografi pada 1969.

Maya Angelou menceritakan kejamnya penerapan hukum Jim Crow South yang saat itu diterapkan di Amerika Selatan. Hukum Jim Crow South mengatur hak dan kewajiban yang berbeda antara kulit putih dan kulit hitam selama 1965 sampai 1876. Maya Angelou juga mengisahkan bagaimana dia selamat dari pelecehan seksual yang membuatnya bisu selama 5 tahun.

Maya Angelou berbicara dalam upacara untuk memberikan penghargaan J. William Fulbright Prize for International Understanding Award kepada Uskup Agung Afrika Selatan Emeritus Desmond Tutu, di Washington, Amerika Serikat, 21 November 2008. REUTERS/Jim Young

Maya Angelou kemudian pindah lagi ke San Fransico bersama ibunya, dan memulai karier sebagai penyanyi. Maya Angelou berhasil melakukan tur dan melakukan rekaman untuk album pertamanya, Miss Calypso. Dia juga sempat tinggal di Kairo, Mesir, sambil mengedit surat kabar berbahasa Inggris, lalu menjadi administrator di Universitas Ghana, Afrika.

Maya Angelou berhasil mengukir prestasi pada masa orang kulit hitam di Amerika masih memperjuangkan hak-haknya. Maya Angelou bahkan diminta oleh pendeta yang juga penerima Nobel Martin Luther King Jr untuk mengorganisir pawai di akhir tahun 1960-an.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencium penulis sekaligus penyair Maya Angelou setelah memberikan penghargaan Medal of Freedom 2010 dalam sebuah upacara di East Room, Gedung Putih, di Washington, Amerika Serikat, 15 Februari 2011. Obama memberikan pernyataan bahwa ia dan istrinya akan terus mengenang momen-momen bersama penyair tersebut. AP/Pablo Martinez Monsivais

Salah satu penghargaan bergengsi yang diterima Maya Angelou adalah Presidential Medal of Freedom dari Presiden Barack Obama. "Saya bersyukur menjadi seorang wanita. Saya berharap telah melakukan sesuatu yang hebat dalam kehidupan orang lain," ucap Maya Angelou.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."