Michelle Ziudith Jadi Duta Sampo, Ada yang Protes Model Rambutnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Michelle Ziudith. Tabloidbintang

Michelle Ziudith. Tabloidbintang

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Michelle Ziudith kini menjadi duta sampo Rejoice Indonesia. Dengan menjadi brand ambassador, ada satu hal yang tak lagi dia lakukan pada rambutnya, yakni menerapkan model cepol atau mengikat rambut dengan bentuk seperti sanggul kecil saat keluar rumah.

Baca juga:
Rambut Michelle Ziudith Rusak karena Gonta Ganti Warna
Ada Seleb Perempuan yang Takut Bercermin dan Enggan Selfie

Michelle Ziudith mengaku ogah mencepol rambutnya karena pernah ada yang protes. "Temenku sering bilang, duta sampo kok rambutnya dicepol. Karena itu, setiap jumpa fans dan menghadiir acara, aku enggak cepol rambut lagi,” ujar Michelle Ziudith. Lagipula dengan menggerai rambut, maka publik akan menyadari pentingnya punya rambut sehat.

Selain tak lagi mencepol rambut, Michelle Ziudih mengungkapkan kebiasaan yang berubah sejak menjadi duta sampo. Dia mengatakan sekarang bangun lebih awal dari biasanya supaya ada waktu luang untuk merapikan tatanan rambut agar selalu tampak indah. "Biasanya aku bangun jam 7, sekarang 30 menit sebelumnya sudah bangun untuk menata rambut," ucapnya.

Michelle Ziudith. Tabloidbintang

Salah satu alasan Michelle Ziudith bersedia menjadi duta sampo Rejoice, menurut dia, lantaran sampo tersebut mengandung parfum yang membuat rambut harum. "Kalau sedang menata rambut, aku suka pakai parfum yang dibalurkan ke rambut supaya wangi," ucapnya.

Artikel lainnya: Valentine Anyep 2 Selebriti Muda dan Cantik

Saintis P&G, Marie Emilie Lascaux mengatakan inspirasi parfum di dalam sampo Rejoice ini bermula dari keharuman kota Paris, Prancis di pagi hari. Parfum pada sampo ini berasal dari bunga peony dan raspberry tart, bunga khas dari kota Paris.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."