Usia Suami Jauh Lebih Tua, Ini Masalah yang Bakal Muncul

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi pasangan. Shutterstock

Ilustrasi pasangan. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada perempuan yang memilih menikah dengan pria yang usianya jauh lebih tua, misalnya dengan jarak umur lebih dari 10 tahun. Psikolog Klinis Dewasa dari Q Consulting, Rena Masri mengatakan menikah dengan pasangan yang usianya terpaut terlalu jauh berpotensi memunculkan sejumlah masalah.

Baca juga:
Heboh Revi Mariska Nikah, Beda Usia Bukan Masalah Contoh Beyonce
Yang Dicari Pria Jika Menikah dengan Perempuan Lebih Muda dan Tua

"Tentu ada perbedaan cara pandang dan pola pikir karena masing masing sedang menjalani proses perkembangan yang berbeda," kata Rena Masri. Dia mencontohkan, ketika suami merencanakan pensiun, tapi istrinya yang usianya jauh lebih muda malah berencana punya anak. Perbedaan sudut pandang ini dapat memicu masalah dalam rumah tangga, baik secara finansial dan emosional.

Selain itu, menurut Rena Masri, suami yang memiliki perbedaan usia cukup jauh dengan istrinya sulit beradaptasi dengan keluarga besar pasangan. Beberapa hal lain yang kerap menjadi kendala adalah kesulitan bekerjasama dan mengembangkan toleransi dalam menghadapi perbedaan di antara mereka, misalnya berbeda hobi, karakter, cara berkomunikasi, dan lainnya.

Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pasangan yang berbeda usia cukup jauh adalah menciptakan hubungan pernikahan yang berkualitas. Rena Masir kemudian mengutip penjelasan Robert Sternberg, seorang psikolog Amerika Serikat. Menurut Robert, cara membangun cinta atau hubungan pernikahan yang berkualitas itu terdiri dari 3 komponen.

Tiga komponen itu adalah keintiman, gairah, dan komitmen. Pasangan yang ingin mendapatkan hubungan cinta yang memuaskan harus melihat ketiga komponen ini di dalam pernikahan, dan seimbang di setiap komponen.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."