Cerita Denada Tak Terima Anaknya Diusik di Media Sosial

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Denada menghadiri pemutaran film terbarunya 'Habis Gelap Menuju Terang' di XXI Cinema Plaza Senayan, Jakarta, Senin 4 Agustus 2014. Denada berperan antagonis sebagai sosok ibu tiri yang kejam. TEMPO/Nurdiansah

Denada menghadiri pemutaran film terbarunya 'Habis Gelap Menuju Terang' di XXI Cinema Plaza Senayan, Jakarta, Senin 4 Agustus 2014. Denada berperan antagonis sebagai sosok ibu tiri yang kejam. TEMPO/Nurdiansah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagai selebritas, segala tingkah laku di depan publik dan media sosial selalu menjadi sorotan. Tak heran, setiap foto yang diunggah melalui Instagram bisa mendapat banyak komentar positif dan negatif dari warganet. Ada yang langsung menanggapi komentar warganet, ada yang tidak.

Salah satunya Denada, yang malas menanggapi komentar warganet di akun media sosialnya. Namun kali berbeda. Sebagai ibu, Denada merasa terusik dengan komentar warganet yang menyinggung buah hatinya, Shakira Aurum.

Masalah bermula ketika Denada mengunggah ulang video klip single terbarunya yang berjudul Mutha Futha. Dari banyaknya komentar yang masuk, Denada menyoroti salah satu yang membuatnya tergerak untuk melapor ke polisi.

Denada Tambunan melaporkan seorang netizen ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama Baik. TEMPO/Imam Hamdi

"Dia mendoakan anak saya diperkosa ramai-ramai. Kita sebagai perempuan, kalau kita lihat berita itu di TV, apa rasanya di hati? Saya seorang ibu dan saya ibu tunggal. Saya akan lakukan apa pun buat anak saya," kata Denada di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Rabu, 14 Februari 2018.

Baca juga: Panik Saat Anak Tantrum, Tiru Cara Denada Orang Tua Jaman Now

Denada merasa dihina kata-kata yang ditulis akun tersebut. Terlebih, putrinya juga ikut dibawa-bawa. Sebagai seorang ibu, Denada mengaku siap melakukan apa pun demi memastikan kenyamanan dan kebahagiaan putrinya.

"Saya akan menaruh kepala saya di kaki dan kaki saya di kepala kalau perlu bilamana saya melihat anak saya dihina, diancam, dan dibuat hidupnya tidak aman. Semua ibu di dunia ini pasti akan melakukan hal sama, nyawa pun akan dipertaruhkan," ujarnya. Dia mengingatkan agar media sosial digunakan dengan lebih bijak.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."