Arini Subianto Jawab Anggapan Jadi Anak Orang Kaya Itu Enak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Arini Subianto. Facebook.com

Arini Subianto. Facebook.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang berpikir menjadi anak orang kaya itu enak. Bisa hidup senang karena semua sudah diberi orang tuanya. Bagi perempuan terkaya di Indonesia, Arini Sarraswati Subianto, anggapan itu wajar saja. “Tapi kan mereka enggak tahu bagaimana saya 20-30 tahun lalu,” ujar Arini Subianto kepada Tempo, Selasa, 12 Desember 2017.

Baca juga:
Wanita Terkaya Arini Subianto Sebut Cita-cita Masa Muda
Sehat ala Wanita Terkaya Arini Subianto, Pilates dan Tidur

Arini memimpin induk perusahaan yang bergerak di bidang batu bara dan kelapa sawit. Dia berada di peringkat ke-37 dalam daftar orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes, yang dirilis awal Desember lalu, dengan kekayaan Rp 11 triliun. Arini mengatakan, saat remaja, temannya pernah nyeletuk, “Lo enak ya, tinggal minjam tas dari nyokap.”

Kenyataannya, Arini dan dua adik perempuannya, Armeilia dan Ardiani, tak pernah meminjam tas atau barang-barang berharga dari ayah dan ibunya. “Mau pakai? Sudah punya uang? Kamu mau gaya-gayaan pakai tas aku? Kamu mesti usaha sendiri,” kata putri sulung pengusaha Benny Subianto itu menirukan ucapan orang tuanya.

Wanita yang menuntut ilmu di Parsons School of Design untuk S1 dan Fordham University untuk S2 di New York ini, kembali ke Tanah Air dan mendirikan toko perabotan dan kado di Jakarta. Dua tahun kemudian, ia menggabungkan toko kecilnya dengan toko buku teman SMP-nya di Ora et Labora, Winfred Hutabarat, yang diberi nama Aksara. TEMPO/Nurdiansah

Begitu juga ketika bepergian dengan pesawat terbang. Arini memilih duduk di kelas ekonomi selama belum punya bisnis sendiri. “Kalau belum punya bisnis, bagaimana mau duduk di business class?” Ketika memulai usaha dengan membuka toko hadiah dan furnitur di Jakarta, dia juga mempertaruhkan semua tabungannya demi bisnis tersebut.

Di lain pihak, perempuan 46 tahun ini mengakui banyak orang yang dari kecil hidup enak belum tentu sukses saat dewasa. Karena itu, dia menanamkan prinsip tak ada jalan pintas untuk meraih sukses kepada anaknya, Azaria Rafi Mamuaya, 15 tahun, dan Azel Rasyid Mamuaya, 13 tahun. Dua buah hatinya itu punya ambisi di dunia olahraga dan musik. “Kalau belum pernah gagal, tak tahu rasanya berhasil,” ucapnya.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."