Berkaca dari Ariel Tatum, Ada 2 Rumus Sebelum Posting di Medsos

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ariel Tatum. instagram.com

Ariel Tatum. instagram.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Ariel Tatum meminta maaf karena memposting perkataan kasar melalui akun Instagramnya. Pernyataan itu, menurut Ariel Tatum, ditujukan kepada kawan-kawan dekatnya, tapi justru terkirim ke publik. "Maaf untuk bahasa yang kasar," tulis Ariel Tatum melalui Instagram Story.

Terlepas dari apa yang dibicarakan Ariel Tatum hingga kata kasar itu keluar, kini banyak pengguna media sosial yang menumpahkan sumpah serapah di akun mereka. Entah itu hanya unggahan biasa atau ditujukan ke pengguna akun media sosial lainnya.

Dosen Pendidikan dan Teknologi di Universitas KwaZulu-Natal, Afrika Selatan, Craig Blewett berbagi kepada sesama pengguna media sosial agar bijaksana dalam mengunggah informasi. "Menyampaikan pendapat tentang sesuatu hal dan mengunggah apa yang kamu rasakan adalah sesuatu yang berbeda," kata Blewett seperti dikutip dari Mercatornet.

Ilustrasi slank di dunia maya/media sosial. Shuterstock

Menurut dia, emosi yang terkandung dalam pesan yang diunggah di media sosial mempunyai pengaruh paling besar dibanding kesenangan. Singkatnya, apa yang diunggah dengan kemarahan akan lebih cepat menyebar di media sosial daripada postingan kebahagiaan.

Supaya kita lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial, Blewett mengingatkan dua rumus penting, yakni SPACE dan THINK. Berikut ini penjelasannya:

S – Stop
Selesai mengetik berhenti dulu. Pikirkan lagi apa yang akan diunggah sebelum mengirimkannya ke media sosial.

P – Pause
Tinggalkan kata-kata dan gambar yang hendak diunggah kemudian kembali ke postingan itu 1 jam kemudian. Sekarang, apakah kamu berpikir tetap akan mengunggah atau mengurungkannya?

A – Assess
Pikirkan lagi apa yang telah kamu ketik karena akan beredar di dunia maya, di mana kamu tidak bisa lagi mengontrolnya.

C – Confirm
Minta orang lain untuk menilai apa yang kamu posting.

E – Execute
Jika semua tahapan tadi sudah dijalani dan kamu pikir tetap bisa diunggah, maka unggahlah informasi tersebut. Tapi jika tidak bermanfaat, maka segera urungkan.

Jangan lupa lakukan rumus kedua, yakni THINK, yang intinya bertanya kepada diri sendiri tentang:

T – True
Apakah yang kamu akan bagikan di media sosial itu benar?

H – Hurtful
Apakah yang akan kamu bagikan di media sosial itu menyakitkan buat orang lain?

I – Illegal
Apakah yang akan kamu bagikan di media sosial itu melanggar hukum?

N – Necessary
Apakah yang akan kamu bagikan di media sosial itu penting atau harus diketahui publik?

K – Kind
Apakah yang akan kamu unggah di media sosial itu bermanfaat bagi orang lain yang membaca atau mengetahuinya?

Bukankah memberi sedikit ruang (space) untuk berpikir (think) lebih baik ketimbang buru-buru mengunggah apapun yang kita alami dan rasakan di media sosial? Pikiran boleh lega setelah menumpahkan emosi, tapi bayangkan bagaimana imbasnya di kemudian hari.

AL-HANAAN

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."