Detik - detik Rachel Vennya Melahirkan dan Suami yang So Sweet

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Rachel Vennya. Instagram

Rachel Vennya. Instagram

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Rachel Vennya merasakan bagaimana perjuangan menjadi seorang ibu. Selebgram dan pengusaha ini melahirkan putra pertamanya di Rumah Sakit Pondok Indah pada Selasa, 12 Desember 2017 pukul 14.20. Di akun Instagramnya, Rachel Vennya berbagi informasi bagaimana dia menghadapi proses persalinan.

Baca juga: Rachel Vennya Dandan Dulu Sebelum Melahirkan, Suami : Ya Allah

Rachel Vennya merasakan air ketubannya pecah pada Selasa pagi. Suaminya, Nico Al-Hakim sigap membawanya ke rumah sakit. Selama perjalanan, Rachel Vennya merasakan bagaimana sakitnya kontraksi sampai ingin rasanya berteriak, membanting barang, sampai meremas apa saja yang ada di dekatnya.

"Aku mau pain killer sekarang, mau epidural, mau morphin, apa saja terserah,” tulis Rachel Vennya. Ketika rasa sakit itu kian memuncak, dia diberitahu kalau sudah masuk pembukaan sembilan. Artinya, jalan lahir untuk bayi mungil Rachel Vennya dan Niko sudah terbuka. "Sayang banget kalau sudah merasakan sampai sini malah pakai pain killer."

Rachel Vennya saat melahirkan anak pertama. Instagram

Namun di sisi lain, Rachel Vennya khawatir karena tubuhnya mulai bercucuran keringan dan panas dingin. "Rasanya aku mau mati saja," tulisanya. Hingga pada satu titik, Rachel Vennya mengatakan, "sesar saja, sesar. Aku enggak bisa (melahirkan normal), aku takut." Padahal melahirkan secara normal adalah keinginan Rachel sejak awal mengandung.

Kendati Rachel Vennya merasa sudah menyerah, dokter dan bidan yang ada di ruang persalinan menyemangatinya untuk melahirkan secara normal. "Bisa-bisa. Ini kepalanya sudah kelihatan," tulis Rachel Vennya menirukan ucapan dokter. "Jujur aku takut banget karena enggak tahu bagaimana cara mengejan."

Suami Rachel Vennya, Niko Al-Hakim bersama putranya, Xabiru. Instagram

Hingga pada satu titik, Rachel Vennya melihat Niko menitikkan air mata. Dari situ, Rachel Vennya semangat dan mengumpulkan tenaga untuk mengejan sehingga anaknya lahir dengan selamat. "Ngeden yang terakhir, aku sebenarnya sudah enggak punya tenaga lagi. Sampai pandanganku semuanya hitam kayak mau mati, napas juga susah," tulisnya.

Saat itu, bidan mengatakan mata Rachel Vennya tidak boleh terpejam, harus menunduk melihat ke bawah ke arah bayinya. Bidan itu kemudian mengatakan, ini sudah keluar jagoannya. "Dan dengar suara bayi nangis. Tiba-tiba kayak enggak jadi mati, pandanganku lama-lama jelas, trus menangis," tulisnya. "Alhamdulillah ya Allah"

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."