Rahasia Cantik Perempuan Myanmar, Bedak Thanaka

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Bedak thanaka, bedak dingin dari Myanmar. Tempo Channel

Bedak thanaka, bedak dingin dari Myanmar. Tempo Channel

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap perempuan punya rahasia kecantikan alami yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di Indonesia, perawatan kecantikan seperti lulur dan minum jamu adalah salah satu contohnya. Adapun di Myanmar, perempuan di sana juga punya bedak khusus untuk kecantikan. Namanya bedak thanaka.

Bedak thanaka adalah bedak dingin yang sudah digunakan oleh perempuan Myanmar selama lebih dari 20 abad. Bedak ini terbuat dari batang pohon thanaka yang ditebang saat usia pohon mencapai 3-7 tahun. Dapat digunakan di semua usia, bedak ini menjadi rahasia kecantikan perempuan Myanmar.

Kayu thanaka, bahan baku bedak dingin thanaka dari Myanmar. Tempo Channel

Bedak thanaka yang diminati oleh gadis remaja dan ibu-ibu ini memiliki banyak manfaat. Menurut masyarakat setempat, bedak ini berfungsi sebagai anti sinar ultraviolet, mencerahkan kulit, dan melawan jerawat. Sebuah penelitian dari Thailand pada 2010 menunjukkan ekstrak batang thanaka memiliki antioksidan dan antiinflamasi.

Cukup mudah mengolah batang pohon thanaka sampai menjadi bedak. Kayu thanaka yang panjang diulek pada batu ulekan datar yang disebut kyauk pyin. Campurkan sedikit air. Hasil ulekan berupa krim encer atau bubuk bedak dapat langsung dioleskan di wajah. Warnanya kuning dan memberikan sensasi dingin di kulit.

Bedak thanaka siap pakai. Tempo Channel

Bedak thanaka dapat dijumpai di toko-toko suvenir dan pusat oleh-oleh Myanmar. Kalau mau membuat sendiri, pengunjung bisa membeli kayu thanaka sepanjang 15 sentimeter seharga USD 17 atau sekitar Rp 230 ribu. Kalau ingin praktis, bisa membeli bedak thanaka siap pakai dengan harga USD 1 atau Rp 13.500.

Simak video tentang bedak thanaka Myanmar di Tempo Channel

TEMPO CHANNEL | INTAN NUKA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."