CANTIKA.COM, Jakarta - Kabar duka datang dari dunia musik Indonesia. Gusti Irwan Wibowo, atau yang lebih dikenal dengan nama Gustiwiw, meninggal dunia secara mendadak pada Minggu, 15 Juni 2025. Ia mengembuskan napas terakhir usai terjatuh di kamar mandi penginapan tempat ia menginap di kawasan Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Sehari setelah kepergian sang putra, ibunda Gusti, Sri Yulianti, membagikan video penuh haru di akun TikTok miliknya. Dengan suara bergetar dan air mata yang tak terbendung, ia mengungkapkan kesedihannya yang mendalam. "Mohon doanya dan maafkan anakku, Gusti Irwan Wibowo," ucap Yuli. "Sekarang sudah sepi... enggak ada yang lucu dan gemesin lagi. Jaga anak-anak kalian semua, ya. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Selamat jalan anakku, terima kasih teman-teman."
Kepergian Gusti menjadi kehilangan besar, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga para sahabat, rekan kerja, dan penggemar. Sosok kelahiran 28 November 1999 ini dikenal bukan hanya karena talenta musiknya, tapi juga karena kepribadiannya yang hangat, jenaka, dan penuh energi positif.
Ungkapan Duka dari Sahabat dan Rekan Sejawat
Kepergian Gusti yang begitu mendadak pun meninggalkan duka di hati banyak orang. Ramai-ramai, lewat media sosial, para pesohor mengungkapkan kesedihannya. "Masih aneh rasanya, Gus. Baru juga kelar ngerjain series, kenapa lo buru-buru pergi? Talenta lo terlalu indah buat dunia yang busuk ini ya?" tulis Ernest Prakasa lewat unggahan Instagram Stories. Ernest menambahkan meski mereka tak terlalu dekat secara pribadi, kepergian Gusti terasa sangat menyesakkan baginya. "Entah kapan lagi Indonesia akan punya seniman sedahsyat Gusti Irwan Wibowo."
Duo musisi Endah N Rhesa, yang pernah menjadi tamu podcast Kedubes Bekasi milik Gusti bersama Nehru Indra, menyebut Gusti sebagai pribadi yang luar biasa. "Sungguh pribadi yang ajaib, inspiratif, dan sangat cerdas," tulis mereka.
Komika dan penyiar Soleh Solihun juga turut mengungkap kesedihannya dengan mengenang momen lima bulan lalu saat Gusti menjadi tamunya. "Gusti punya banyak modal buat bersinar. Musikalitas yang kuat, penguasaan panggung yang baik, karya yang mudah diterima, dan pribadi yang menyenangkan."
Rekan kolaborasinya di dunia musik, Sal Priadi, juga menuliskan kenangan emosional. Meskipun berusaha tetap tenang saat mendengar kabar duka itu, ia mengaku gagal mengalihkan pikirannya.
"Muka Kevin, Nehru, Dea, dan Bung Fithor berkali-kali melintas di kepala. Skenario-skenario tentang ibumu dan Bunga menghadapi ini terus menghantui," tulisnya. Sal juga menangis saat memapah ibunda Gusti seusai pemakaman. "Ibumu bertanya, apakah anaknya anak yang baik? Apakah anaknya murah ilmu? Sambil berkali-kali menyebut namamu dengan suara yang bergetar hebat. Tangisku pecah di sana."
Pilihan Editor: Penyangkalan Fadli Zon soal Kekerasan Seksual 1998, Komnas Perempuan: Lebih dari Menyakitkan
Istiqomatul Hayati
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika