Advertisement
Advertisement
Advertisement

Curhat Milenial Tentang Media Sosial, Eksplorasi Ide hingga Mencari Hiburan

foto-reporter

Reporter

google-image
Curhat milenial tentang media sosial. Foto: Dok. Pribadi

Curhat milenial tentang media sosial. Foto: Dok. Pribadi

Advertisement

CANTIKA.COM, Jakarta - Hari Media Sosial dirayakan setiap tanggal 10 Juni sejak 2015. Perayaan ini bertujuan untuk menghargai dan mengakui peran besar media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pengaruh utama dari media sosial adalah perubahan cara kita berkomunikasi. Dulu, komunikasi terbatas pada tatap muka atau melalui telepon. Kini, melalui media sosial, kita bisa terhubung dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia dengan mudah. Hal tersebut memperluas lingkup pergaulan dan memberi kesempatan untuk belajar tentang budaya, tradisi, dan pemikiran yang berbeda-beda.

Gimana pendapat para milenial tentang media sosial, ya? Di Hari Media Sosial tahun ini, Cantika ngobrol bareng sejumlah milenial (1981-1996) mengulik pengaruh dan manfaat media sosial dalam keseharian mereka. 

Yunia Pratiwi, 40 tahun, Jurnalis

Yunia Pratiwi, jurnalis. Foto: Dok. Pribadi

1. Akun media sosial pertama Anda?

Akun medsos pertama saya adalah Friendster

2. Sekarang, akun media sosial apa saja yang masih aktif digunakan?

Instagram dan TikTok

3. Menurut Anda, seberapa penting media sosial?

Lumayan penting menurut saya. Di media sosial, kita bisa mencari informasi, baik hard news, soft news atau konten entertainment. Selain itu, di media sosial juga bisa mengeksplorasi inspirasi fashion, kuliner, kecantikan. 

4. Biasanya Anda mencari konten jenis apa di media sosial?

Inspirasi resep makanan. Untuk akunnya tidak ada yang spesifik, selewatnya saja saat searching di media sosial. Untuk berita-berita seleb Korea dari Dispatch, atau spill gosip dari Lambe Turah. 

5. Berapa lama biasanya Anda screen time di media sosial?

Biasanya sekitar 15-30 menit pas break kerja.

6. Anda pernah merasa capek setelah menggunakan media sosial?

Pernah dong, kadang isinya lagi gak seru, misalnya lagi rame kasus A, hampir semua akun di medsos bahas kasus yang sama.

7. Sebagai pengguna media sosial, harapan kamu konten apa yang diperbanyak?

Menurut saya, konten yang informatif, tapi kredibel yang perlu diperbanyak.

Karina Roesdi, 37 tahun, Human Capital di LiuGong Indonesia

Karina Roesdi, Human Capital di LiuGong Indonesia. Foto: Dok. Pribadi

1. Akun media sosial pertama Anda?

Kali pertama punya akun media sosial adalah Friendster, tapi ga terlalu engaging juga saat itu. Jadi, cuma asal punya akun.

2. Sekarang, akun media sosial apa saja yang masih aktif digunakan?

Yang masih aktif digunakan itu Instagram. Di akun tersebut, saya biasanya berinteraksi dengan teman teman dari zaman sekolah sampai sekarang di tempat kerja

3. Menurut Anda, seberapa penting media sosial?

Cukup penting mulai dari mencari hal-hal yang menghibur sampai menemukan hal yang informatif, sehingga muncul ide baru. Lewat Instagram juga suka kirim reels lucu ke DM teman teman buat /refreshing.

4. Biasanya Anda mencari konten jenis apa di media sosial?

Karena sekarang lagi mulai belajar baking jadi suka mencari resep-resep kue sampai mencari toko bahan kue sebagai referensi. Seperti akun medsos chef Devina Hermawan, eats_jess, hingga Rossy Baking Centre.

5. Berapa lama biasanya Anda screen time di media sosial?

Paling lama 30 menit karena cuma sebagai tempat rehat sejenak.

6. Anda pernah merasa capek setelah menggunakan media sosial?

Ga pernah karena tahu cara membatasi sampai di mana dan apa yang harus diserap. Jadi, saya tahu batasannya dan ga merasa overwhelmed juga karena tujuannya refreshing 

7. Sebagai pengguna media sosial, harapan Anda konten apa yang diperbanyak?

Konten yang edukatif dan mudah dipahami serta bisa diaplikasikan di kehidupan sehari hari.

Nisa Rizkiah, 30+, PLT Program Manager Divisi Edukasi Publik at Indonesia Corruption Watch

Nisa Rizkiah - PLT Program Manager Divisi Edukasi Publik at Indonesia Corruption Watch. Foto: Dok. Pribadi

1. Akun media sosial pertama Anda?

Kalau pertama banget sih Friendster, tapi kemudian ada Facebook, disusul Instagram, sama X (Twitter).

2. Sekarang, akun media sosial apa saja yang masih aktif digunakan?

Instagram, Facebook, Pinterest, LinkedIn, X. Tapi X sudah enggak terlalu sering. 

3. Menurut Anda, seberapa penting media sosial?

Penting, penting banget. Melalui medsos, kita bisa mencari berbagai informasi dan inspirasi juga. Sekarang, aku lagi banyak mengerjakan sulaman, jadi di medsos bisa untuk mencari inspirasi untuk nyulam atau kerajinan tangan. Selain itu juga, bahan bacaan atau film. 

4. Biasanya Anda mencari konten jenis apa di media sosial?

Saya biasanya mengulik konten di Pinterest dan Instagram. Di Pinterest tuh, biasanya saya cari-cari inspirasi gitu untuk menyulam, misal waena dan desain yang kemudian bisa dimodfikasi. 

Di Instagram juga sama sih untuk mencari terkait sulaman, atau juga yang terkait pekerjaan. Karena saya sekarang terkait dengan edukasi, saya biasanya mengecek akun-akun lain yang terkait dengan edukasi, anak muda lagi bikin apa, obrolan yang happening di anak muda, interest mereka, jadi kita bisa masuk dengan voice itu.

5. Berapa lama biasanya Anda screen time di media sosial?

Screen time sangat tergantung hari kerja apa bukan, dan lagi sibuk apa nggak. Instagram tuh kalau hari kerja paling lama itu satu jam. Tapi kalau weekend atau kadang kalau gabut, aku lagi nggak ngapa-ngapain, mungkin bisa lama ya, bisa tiga jam. Tapi sekarang aku ngurangin banget sih sebisa mungkin.

6. Anda pernah merasa capek setelah menggunakan media sosial?

Pernah banget. Jadi nggak tahu, mungkin karena efek mata lelah. Mataku kan juga minusnya udah lumayan gede, terus tangan pegel, mata enggak enak. Terus lama-lama tuh terasa tidak nyaman ke perasaan, pikiran. Nggak enak deh, pokoknya lelah aja gitu.

Bisa juga capek karena terlalu banyak terpapar informasi. Bahkan dulu pernah ketika misalnya ada situasi-situasi tertentu, baik itu politik, sosial, dan semua orang membicarakan hal itu terus-menerus di linimasa aku terpapar terus-terusan, itu juga bikin capek. 

7. Sebagai pengguna media sosial, konten apa yang kamu harapan diperbanyak?

Kadang suka pengen lihat konten info film, buku, sulam, atau sesuatu terkait dengan gerakan terkait dengan masyarakat sipil, tapi konten seperti itu tidak mungkin aku berharap bisa diperbanyak.  So, mungkin konten lucu, menghibur, tips dan trik yang penyampaiannya fun dan cocok dilakukan pada pada usia menjelang 40 tahun yang dar der dor. Atau konten ringan tapi related seperti aku pernah lihat akun yang bahas soal crisis mild life yang disampaikan dengan fun, aku suka.

Marsha Agra, 30 tahun, Business Development - Project E-Commerce

Marsha Agra, Business Development - Project E-Commerce. Foto: Dok. Pribadi

1. Akun media sosial pertama Anda?

Saya kali pertama punya akun media sosial adalah Friendster sewaktu masih SD. Sekitar tahun 2000-an, media sosial ini sangat populer di kalangan teman-teman seangkatan saya. Friendster jadi sarana kami untuk berkomunikasi dan bertukar interest.

2. Sekarang, akun media sosial apa saja yang masih aktif digunakan?

Saat ini, saya aktif menggunakan Instagram, X, dan TikTok. Masing-masing punya fungsi yang berbeda buat saya—mulai dari hiburan, cari inspirasi, sampai update informasi terkini.

3. Menurut Anda, seberapa penting media sosial?

Menurut saya, media sosial cukup penting, terutama bagi perempuan milenial yang aktif. Selain untuk menjaga hubungan dengan teman-teman, saya juga sering menggunakannya untuk mencari informasi, belajar hal baru, dan mengikuti isu-isu terkini yang relevan dengan hidup saya.

Tapi ya, semua harus ada batasnya. Kalau dipakai terus-terusan tanpa kontrol, bisa bikin overthinking atau malah bikin nggak produktif. Jadi, saya usahakan pakai media sosial dengan bijak—biar tetap present juga di kehidupan nyata.

4. Biasanya Anda mencari konten jenis apa di media sosial?

Saya punya beberapa interest, jadi konten yang saya cari cukup beragam:

Kuliner dan resep masakan: Saya suka lihat video masak yang simple dan review tempat makan di Jakarta.

Travel: Saya follow akun IG @kadekarini. Selain sering berbagi pengalaman traveling ke negara-negara yang unik, dia juga suka share soal investasi—konten yang sangat relate buat perempuan usia 30-an yang mulai berpikir soal masa depan, seperti dana pendidikan anak atau pensiun.

Berita terkini: Untuk update berita Indonesia, saya sering lihat akun @whatisupindonesia dan @thinkpolicyid. Mereka menyajikan berita dengan ringkas, bahasa yang mudah dimengerti, dan visual yang menarik.

5. Berapa lama biasanya Anda screen time di media sosial?

Berdasarkan data di ponsel, rata-rata saya menghabiskan waktu sekitar 30 menit sampai maksimal 1 jam per hari untuk media sosial. Saya mencoba tetap mindful supaya waktu saya tidak habis hanya untuk scrolling.

6. Anda pernah merasa capek setelah menggunakan media sosial?

Pernah. Biasanya saya merasa capek kalau terlalu lama scrolling tanpa tujuan atau ketika isi timeline dipenuhi dengan berita negatif. Kadang hal itu bisa bikin overthinking. Makanya, sekarang saya lebih selektif dalam memilih akun yang saya follow dan membatasi waktu penggunaannya.

7. Sebagai pengguna media sosial, konten apa yang kamu harapkan diperbanyak?

Saya berharap lebih banyak konten yang relevan dengan perempuan usia 30-an, seperti edukasi finansial, self-care, mental health, dan pengembangan diri. Selain itu, saya juga ingin melihat lebih banyak konten yang mendorong produktivitas dan keseimbangan hidup, bukan cuma hiburan atau tren semata.

Terima kasih teman-teman Cantika yang sudah berbagi tentang media sosial. Kalau teman Cantika lain ingin berbagi cerita bisa kunjungi Instagram @cantikadotcom dan TikTok @cantikabeautys.

Pilihan Editor: Hari Media Sosial, Ini POV Gen Z Tentang Socmed

SILVY RIANA PUTRI | ECKA PRAMITA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement