Mandi Wajib untuk Wanita: Jenis dan Tata Cara Masing-Masing

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Mandi wajib harus dilakukan perempuan setelah selesai masa haid. (Canva)

Mandi wajib harus dilakukan perempuan setelah selesai masa haid. (Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam Islam, mandi wajib atau mandi besar adalah salah satu bentuk ibadah yang harus dilakukan oleh seorang wanita dalam kondisi tertentu untuk menyucikan diri dari hadas besar. Mandi ini wajib dan tidak boleh diabaikan karena berkaitan langsung dengan kesucian diri yang berpengaruh pada keabsahan ibadah-ibadah lainnya, seperti salat dan puasa. 

Berikut penjelasan jenis mandi wajib untuk wanita dan tata cara mandi wajib untuk perempuan.

1. Mandi Junub

Mandi junub adalah mandi wajib yang dilakukan oleh seorang wanita atau pria setelah mengalami hal-hal yang menyebabkan hadas besar, seperti hubungan suami istri atau keluarnya air mani, baik disebabkan mimpi basah, bersetubuh, atau hal lain yang menyebabkan keluarnya air mani.

Niat Mandi Junub:

"Nawaitul-ghusla liraf'il adatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala."

Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta'ala."

Doa mandi junub wanita di atas termasuk dalam rukun mandi junub. Berikut langkah dan tata cara mandi junub wanita:

  • Membaca niat mandi wajib 
  • Membasuh tangan sebanyak tiga kali 
  • Membersihkan kemaluan dan kotoran dengan tangan kiri 
  • Berwudhu 
  • Mengguyur air ke seluruh tubuh mulai dari sisi kanan lalu kiri 
  • Mengguyur kepala sebanyak tiga kali sambil menggosok-gosok 
  • Menggunakan pewangi (sabun atau sampo) 

Jika akan melaksanakan salat setelah mandi junub, disarankan untuk berwudhu lagi.

Para ulama menekankan bahwa mandi junub ini adalah bentuk pemurnian yang sangat penting dalam menjaga kesucian diri, terutama dalam mempersiapkan diri untuk ibadah sehari-hari. Dalam pandangan Imam Malik dalam Mazhab Maliki, tidak hanya fisik yang disucikan dalam mandi junub, tapi juga dimaksudkan untuk menyucikan jiwa dari dosa-dosa yang mungkin terjadi.

2. Mandi Nifas

Mandi nifas adalah mandi wajib yang dilakukan oleh wanita setelah selesai masa nifas, yaitu darah yang keluar setelah melahirkan. Masa nifas biasanya berlangsung selama 40 hari, tapi bisa lebih atau kurang tergantung pada kondisi masing-masing wanita.

Niat Mandi Nifas:

"Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala"

Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk menyucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala."

Ulama wanita dari kalangan Syafi’iyah, Dr. Hibatul Wafiqah, menjelaskan bahwa mandi nifas adalah simbol dari kembali sucinya seorang wanita setelah melalui proses yang sangat berat, yaitu melahirkan. Ini menandakan dimulainya kembali masa-masa suci bagi seorang wanita untuk melanjutkan ibadah-ibadahnya dengan sempurna.

3. Mandi Setelah Haid

Mandi setelah haid adalah mandi wajib yang dilakukan oleh wanita setelah selesai masa haidnya. Haid adalah keluarnya darah secara alami dari rahim seorang wanita setiap bulannya sebagai bagian dari siklus menstruasi.

Niat Mandi Setelah Haid: 

"Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi ta'ala"

Artinya: "Aku berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah."

Seorang ulama Timur Tengah kontemporer, Syaikhah Haifaa Younis, menjelaskan pentingnya mandi setelah haid sebagai bentuk kebersihan fisik dan spiritual. Menurutnya, mandi sehabis haid tidak hanya menghilangkan najis fisik, tapi juga berfungsi sebagai penyucian diri dari segala kotoran batin yang mungkin terkumpul selama masa haid.

4. Mandi Wiladah (Setelah Melahirkan)

Mandi wiladah adalah mandi yang wajib dilakukan oleh seorang wanita setelah melahirkan, meskipun ia tidak mengalami nifas atau darah yang keluar setelah melahirkan. Termasuk dalam konteks ini ketika mengalami caesar maupun keguguran. 

Niat Mandi Wiladah: 

"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari 'anil wilaadati lillaahi ta'aalaa"

Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar sebab wiladah karena Allah Ta'ala."

Dr. Zainab al-Ghazali menegaskan mandi wiladah sebagai bagian dari syariat yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan setelah proses melahirkan, proses yang sangat melelahkan dan penuh tantangan. Mandi ini adalah bentuk syukur dan kesadaran akan anugerah besar dari Allah atas kelahiran seorang anak.

Mandi wajib bagi wanita bukan hanya sekadar ritual kebersihan fisik, tapi juga simbol penting dari kesucian spiritual. Dengan memahami dan melaksanakan empat jenis mandi wajib ini dengan niat yang benar, seorang wanita muslimah dapat menjaga kesuciannya dan memastikan ibadahnya diterima oleh Sang Pencipta.

Nah, Sahabat Cantika, itu dia penjelasan mengenai jenis dan tata cara mandi wajib untuk wanita. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari kita.

Pilihan Editor: 11 Cara Mandi Paling Rileks di Rumah dengan Suasana Spa

RUMAH ZAKAT | KEMENAG | TEMPO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."