Hari Kartini, Najwa Shihab: Merayakan Kartini Sama dengan Merayakan Perempuan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Najwa Shihab/Foto: Instagram/Najwa Shihab

Najwa Shihab/Foto: Instagram/Najwa Shihab

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memeringati hari Kartini yang jatuh setiap 21 April, jurnalis dan youtuber, Najwa Shihab mengatakan jika momen hari Kartini mestinya dirayakan setiap hari. Sebab, sebagai perempuan bisa dengan bangga menunjukkan apa yang bisa kita lakukan, kita sumbangkan, dan kontribusi apa yang sudah kita berikan. 

"Jadi di momen Kartini, ayo jangan malu, mari kita merayakan keperempuanan kita, kita merayakan cerita kita, dan kita bangga dengan apa yang sudah kita lakukan. Jadikan sebagai momen kita," ucap Najwa Shihab di acara talkshow Seribu Kartini Beda Tapi Sapa yang digelar YouTube, Jumat, 19 April 2024. 

Berbicara tentang perempuan di Indonesia, menurut Najwa sungguh luas perspektifnya. Sebab apa yang perempuan alami di luar Pulau Jawa, di Indonesia bagian timur misalnya berbeda dengan yang tinggal di Pulau Jawa. Sehingga tantangan yang dialami masing-masing perempuan pun akan berbeda. Indonesia yang sedemikian besar, setiap daerah, wilayah, punya tantangannya masing-masing. 

"Aku mau kasih contoh, untuk mau beli pembalut saja mereka susah, enggak punya uang. Sementara kalau di kota-kota besar tantangan mereka itu mungkin bisa kita anggap bukan lagi sebagai persoalan sehari-hari," imbuhnya. 

Namun, jika berbicara dalam konteks umum saat kita membicarakan Kartini, tembok besar yang harus dilampaui oleh Kartini saat itu ialah pendidikan, kalau sekarang ialah dunia kerja. Tembok besarnya adalah bagaimana berkarya setara di bidang-bidang yang lain. 

Najwa Shihab dan Putri Ariani saat mengisi talkshow Screening Serial Dokumenter Seribu Kartini yang digelar YouTube, Jumat, 19 April 2024/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

"Kalau kita bicara pendidikan secara umum, sebetulnya akses pendidikan untuk pendidikan minimal lulus SD dan SMP itu sudah sama, bahkan lebih pinter-pinter perempuannya. Secara umum nih, lulusan perempuan, nilainya jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Tapi, ketika masuk dunia kerja, peluangnya lebih sedikit, gajinya lebih kecil, padahal pekerjaannya sama," papar dia. 

Jadi, lanjut Najwa zamannya berbeda, tantangnya berbeda, tapi issue-nya masih sama, soalnya kesetaraan. Dan kalau berbicara kesetaraan kadang masih salah kaprah, ketika sekarang feminisme dianggap sesuatu yang buruk gitu, “lo feminis ya?” gitu. Seolah-olah memperjuangkan kesetaraan itu dianggap sebagai perempuan yang tidak feminin, terlalu maskulin, dianggap mau menang sendiri, dan sebagainya.

"Jadi ada miss persepsi kalau menurutku. Dan salah satu caranya, karena aku jurnalis, aku percaya perbincangan yang terbuka dan bermakna atas isu yang super sensitif ini, harus dbicarakan di ruang publik, kita bicarakan di sekolah, di ruang-ruang keluarga, bagaimana kita mematahkan stigama-stigma itu. Semakin sulit issue-nya, seharusnya semakin sering dibicarakan karena tanpa sadar kita memiliki stigma yang keliru," pungkasnya. 

Pilihan Editor: Gaya Fashion Najwa Shihab Foto Bareng Mayor Teddy di Istana Negara

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."