Perbedaan Hiperpigmentasi dan Melasma di Kulit Wajah Menurut Ahli

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi melasma. Foto : vstory

Ilustrasi melasma. Foto : vstory

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaHiperpigmentasi adalah istilah luas untuk menggambarkan area umum perubahan warna kulit yang warnanya lebih gelap dibandingkan kulit di sekitarnya. Ada banyak jenis hiperpigmentasi, antara lain bintik matahari, bintik penuaan, melasma, hiperpigmentasi pasca inflamasi (PIH), bintik-bintik, dan bekas jerawat. 

Hiperpigmentasi terjadi ketika produksi melanin berlebihan. Melanin adalah pigmen yang memberi warna dan warna pada kulit wajah, dan diproduksi oleh melanosit atau sel kulit penghasil pigmen. Melanin juga melindungi kulit dari sinar UV matahari yang berbahaya.

Melasma adalah salah satu kondisi kulit paling umum yang ditandai dengan bercak kulit berwarna coklat atau abu-abu kecokelatan yang lebih gelap dari warna kulit di sekitarnya. Hiperpigmentasi jenis ini umumnya terjadi pada wajah, termasuk bibir atas, dahi, pangkal hidung, dan pipi, serta seringkali simetris pada kedua sisi wajah.

Dokter Estetika, Natalia Angreini Gunawan/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

Dokter Estetika, Natalia Angreini Gunawan mengatakan hiperpigmentasi punya banyak jenisnya, salah satunya adalah melasma. Jadi ada sun spot, freckles, melasma, lalu ada pula yang disebut PIH atau post-inflammatory hyperpigmentation.

"Hiper dan hipo, jadi kalau ngomongin ini banyak banget jenisnya segala macam. Tapi kalau kita ngomongin freckles  itu rata-rata muncul di kulit putih berupa titik-titik hitam kecokelatan, kalau sun spot itu bentuknya yang kayak koin-koin, biasanya dialami orang tua," ucap Dokter Natalia saat ditemui di Grand Launching My Prive Clinic di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. 

Sementara kalau melasma itu lebih ke pigmentasi yang bentuknya besar seperti pulau. Orang Indonesia paling sering mengalaminya di area kulit wajah. Lalu satu lagi yang lebih sering terjadi itu adalah PIH (post-inflammatory hyperpigmentation), biasanya kemerahan atau kehitaman setelah jerawat.

"Sesuai kata dasarnya post-inflammatory hyperpigmentation terjadi inflamasi atau peradangan hingga terjadi hiperpigmentasi. Jadi hiperpigmentasi itu adalah jenis problem kulitnya lalu dibagi-bagi menjadi berbagai jenis seperti yang saya jelaskan di atas tadi," ucap Dokter Natalia. 

Pilihan Editor: Hiperpigmentasi Dipicu oleh Faktor Hormonal, Salah Satunya Pemakaian Alat Kontrasepsi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."