Waspada Penyakit Infeksi Saluran Kemih pada Wanita Saat Mudik, Ini 4 Faktornya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com

Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pergi mudik sudah menjadi tradisi khas di Hari Raya Idul Fitri di Indonesia. Dalam perjalanan tak jarang kita hanya fokus untuk mengejar waktu sampai, hingga mengabaikan kebutuhan dasar seperti mencukupi asupan makanan, cairan, bahkan kebutuhan untuk buang air kecil. Hati-hati bagi Anda yang sering menahan buang air kecil atau malas minum air putih, penyakit infeksi saluran kemih mengintai. Dokter Spesialis Urologi RS Pondok Indah Ima Nastiti Setyaningsih mengatakan para wanita harus lebih waspada terhadap penyakit ini. "Karena penyakit ini lebih sering diderita oleh kaum wanita, lho," kata Ima dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada awal April 2024.

Gejala Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih (ISK) terjadi ketika ada bakteri yang masuk ke dalam traktus urinarius melalui uretra dan berkembang biak di dalam kandung kemih. Meskipun sistem berkemih telah didesain untuk menghambat masuknya bakteri, kadang-kadang mekanisme pertahanan tersebut gagal.

Hal ini dapat terjadi pada saat kondisi tubuh Anda sedang tidak fit. Akibatnya, terjadi infeksi di dalam saluran kemih. Setelah itu dapat muncul keluhan-keluhan berupa desakan (urgency) untuk berkemih, nyeri saat berkemih, sering berkemih, urine keruh, kemerahan, atau berbau, dan nyeri panggul.

Menurut data National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse (NKUDIC) 2018, ISK adalah infeksi kedua terbanyak yang dialami masyarakat di Indonesia, setelah infeksi saluran pernapasan. Jumlahnya mencapai 8,3 juta per tahun.

Faktor Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih sering terjadi pada wanita. Biasanya wanita mengalami lebih dari satu kali infeksi seumur hidupnya. Faktor infeksi saluran kemih pada wanita adalah karena empat hal. 

1. Anatomi

Pertama karena masalah antomi. Wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria, yang membuat jarak yang ditempuh bakteri untuk mencapai kandung kemih lebih pendek

2. Aktivitas Seksual 

Ima mengatakan wanita yang aktif secara seksual cenderung untuk mengalami infeksi saluran kemih lebih sering daripada wanita yang tidak aktif secara seksual

3. Alat kontrasepsi tertentu

Beberapa wanita menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kelahiran bayi mereka. Namun ternyata alat kontrasepsi diafragma dan bahan spermisida meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi saluran kemih. 

4. Menopause

Wanita pun pada usia tertentu akan mengalami menopause. Pada fase ini, akan terjadi penurunan hormon estrogen menyebabkan perubahan di saluran kemih sehingga rentan terhadap terjadinya infeksi

Pengobatan Infeksi Saluran Kemih

Apabila Anda mengalami gejala-gejala ISK, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter spesialis bedah urologi. "Anda akan menjalani pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis. Dengan diagnosis yang tepat dapat diberikan terapi yang tepat pula," katanya.

Di era yang serba mudah seperti sekarang ini, tidak sedikit masyarakat yang datang ke apotek langsung jika mengalami suatu keluhan penyakit. Tidak jarang pihak apotek memberikan obat-obatan bahkan jenis antibiotika untuk mengatasi keluhan tersebut. "Perilaku seperti ini dapat membahayakan dan dapat menyebabkan terjadinya resistensi obat-obatan antibiotika. Maka itu, begitu mengalami gejala, segeralah berobat ke dokter," kata Ima.

Pilihan Editor: 5 Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih, Tetap Terhidrasi tapi Batasi Minuman Manis

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."