Cerita Buka Puasa di Jalanan Dubai, Tradisi Puluhan Tahun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Buka puasa bersama di Deira, Dubai, Rabu, 20 Maret 2024. Tradisi ini diadakan Iman Cultural Center sejak 1975 (TEMPO/Mila Novita)

Buka puasa bersama di Deira, Dubai, Rabu, 20 Maret 2024. Tradisi ini diadakan Iman Cultural Center sejak 1975 (TEMPO/Mila Novita)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap negara punya tradisi buka puasa yang unik. Begitu pula tradisi buka puasa di jalanan di tengah pasar dekat Gold Souk, Deira, Dubai, Uni Emirat Arab.

Tradisi buka puasa bersama di kawasan ini sudah berlangsung sejak 1976. Awalnya, makanan ini disediakan untuk 50 orang yang merupakan imigran pekerja kerah biru dari Tamil Nadu di selatan India. Tapi lama-kelamaan jumlah pekerja migran bertambah banyak sampai akhirnya mencapai 3.000 bahkan lebih. Itu pun tidak lagi hanya komunitas India di Dubai, tetapi juga imigran dari negara-negara lain. 

Menurut pantauan Tempo pada Rabu, 20 Maret 2024, ada ribuan orang yang telah duduk baris rapi saling berhadapan, memenuhi jalanan di sekitar di dekat Masjid Ahmed Abdullah Lootah atau Masjid Lootah. Toko-toko di sekitarnya pun istirahat sejenak.

Di atas alas plastik tampak deretan makanan yang telah dikelompokkan. Satu kelompok makanan berisi semangkuk kanji atau bubur beras ala India, sebuah jeruk, tiga butir kurma, dan sebotol air putih.

Buka pusa bersama di Deira, Dubai, digelar di jalanan depan toko pada Rabu, 20 Maret 2024, diikuti lebih dari 3.000 orang. (TEMPO/Mila Novita)

Tempo bersama sejumlah wartawan dari Jakarta, yang diundang Department of Economy and Tourism Dubai untuk menikmati Ramadan di kota ini, sengaja ke Deira untuk mendapatkan pengalaman tradisi buka puasa tersebut. Mereka dipandu oleh Arva Ahmad, pendiri Fryng Pan Adventures, sebuah perusahaan perjalanan yang mengajak turis merasakan makanan favorit warga lokal. 

"Setiap hari Iman menyiapkan makanan buka puasa untuk 3.000 orang. Siapa saja boleh makan, baik yang Islam, Hindu, atau yang lain," kata Arva sambil mengajak kami berjalan melewati barisan itu. Iman yang dimaksud adalah Iman Cultural Center, sebuah komunitas yang terdaftar di Community Authoruty Dubai. 

Hidangan Buka Puasa

Selain aneka kurma seperti kurma majool, sukari, dan bam, ada pula samosa yang menjadi hidangan buka puasa yang telah disiapkan Arva.

Selain itu, ada pakoda, gorengan menyerupai bakwan yang terbuat dari bawang bombay, terigu, dan rempah-rempah. Terakhir adalah irisan jeruk.

Namun bintang pada buka puasa bersama kali itu adalah kanji. Beberapa orang datang dan menawarkan kanji yang dikemas dalam mangkuk plastik sekali pakai. Kata Arva, bubur ini terbuat dari beras dengan campuran santan, daging kambing, santan, dan rempah-rempah, mirip dengan bubur lambuk di Malaysia dan Singapura. 

"Menu buka puasa di sini setiap hari sama, selalu ada bubur kanji," kata Arva. 

Bubur ini dimasak di sebuah gudang di kawasan Al Qous di selatan Dubai. Menjelang buka puasa, makanan itu akan di bawa ke Deira. 

Setelah membatalkan puasa, barisan ribuan orang itu bubar menuju tiga masjid yang berada di sekitarnya. Terpal dengan bekas makanan dan minuman masih dibiarkan. Tapi tak lama, sekelompok orang dengan seragam bertuliskan perusahaan kebersihan membereskannya. Jalanan pun kembali bersih seperti sedia kala. Aktivitas pasar kembali seperti semula. Buka puasa bersama 3.000 orang ini akan diulang setiap hari sampai Ramadan berakhir. 

Pilihan Editor: Menu Takjil Istimewa untuk Buka Puasa, dari Aneka Kolak hingga Es Blewah

MILA NOVITA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."