Kecemasan Orang Tua Ternyata Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi orangtua pusing dengan anak. Shutterstock

Ilustrasi orangtua pusing dengan anak. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak faktor orang tua yang selalu mempengaruhi perkembangan, kesehatan mental dan perilaku anak di mana salah satunya adalah kesehatan mental orang tua. Orang dewasa yang mentalnya tidak stabil tidak dapat mengatasi stres, didera kecemasan, perilaku buruk yang dilakukan anak-anak, mungkin akan membebani orang tua tersebut

Di bawah tekanan yang parah, mereka akhirnya berperilaku tidak pantas. Dalam sebuah wawancara dengan HT Lifestyle, Dr Asmita Mahajan, Konsultan Neonatolog dan Dokter Anak di Rumah Sakit SL Raheja di Mahim, mengatakan kadang-kadang orang tua yang melakukan kekerasan mungkin sangat menyayangi anak mereka, namun secara psikologis mereka tidak mampu memberikan keterampilan mengasuh anak yang konsisten yang dapat diterapkan pada anak. orang tua mereka, untuk menumbuhkan perilaku yang baik pada anak.”

Dia menjelaskan jika seorang ibu atau ayah yang mengalami depresi mungkin salah mengira bahwa anak mereka mempunyai masalah yang lebih besar daripada yang sebenarnya. Sayangnya orang tua seperti itu akhirnya memiliki anak dengan masalah perilaku dan penyesuaian. 

Orang tua yang depresi tidak memiliki cukup energi untuk menangani anak-anaknya dengan baik. Mereka mungkin tidak memiliki kesabaran atau toleransi yang memadai untuk dengan tenang menghadapi anak-anak yang berperilaku buruk atau situasi yang penuh tekanan.”

Dr Mahajan menyoroti gaya parenting dan efek pengasuhan orang tua yang bisa berdampak pada kesehatan mental anak

1. Pola Asuh otoriter

Ini adalah gaya yang paling umum. Aturan yang ketat, ekspektasi yang tinggi, dan tampilan kehangatan yang terbatas. Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua seperti itu sering kali patuh dan berkelakuan baik, yang dapat menghasilkan kesuksesan akademis dan keterampilan sosial yang baik, namun mereka mungkin membenci orang tua mereka dan kesulitan dalam mengambil keputusan dan berpikir mandiri.

2. Pola Asuh Permisif

Hanya 17 persen orang tua di India yang memiliki tingkat kehangatan yang tinggi dan sedikit pembatasan, sehingga memberikan lebih banyak kebebasan kepada anak-anak. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi lebih bahagia dan kreatif, namun berperilaku manja dan tidak disiplin, serta kurang memiliki mekanisme pengaturan diri.

3. Pola asuh yang tidak terlibat

Ditandai dengan rendahnya tingkat kehangatan dan kontrol. Anak-anak ini mandiri dan mandiri tetapi pengabaian dapat mengakibatkan perkembangan emosional yang buruk dan rendahnya harga diri.

Lebih lanjut, Dr Asmita Mahajan menyarankan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam mengasuh anak:

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."