Dian Sastro Bicara Soal Mental Block Perempuan dalam Mengembangkan Diri, Seperti Apa?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Dian Sastrowardoyo. Foto: Instagram/@therealdisastr

Dian Sastrowardoyo. Foto: Instagram/@therealdisastr

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam momen Hari Perempuan Sedunia atau International Womens Day, aktris Dian Sastrowardoyo atau Dian Sastro mengatakan perempuan yang sulit mengembangkan diri biasanya punya masalah mental block.

“Apa sih yang paling membatasi perempuan untuk mengembangkan diri? Kadang-kadang ada di ketidakpercayaan diri, atau misalnya aduh nanti aku bisa enggak ya seimbang jaga keluarga, atau melanjutkan studi. Belum apa-apa sudah memikirkan itu, mental block,” kata pendiri Yayasan Dian Sastrowardoyo ini dalam acara Graduation Day Perempuan Inovasi 2023 di Ganara Art Space, Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024.

Perempuan Inovasi adalah program kerja sama antara Yayasan Dian Sastrowardoyo, Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa), dan Magnifique Indonesia. Program ini diadakan untuk melatih perempuan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Math) di Indonesia. Para peserta belajar tentang teknologi dan coding, bahkan sebanyak 36 perempuan mendapat beasiswa untuk membuat inovasi di bidang teknologi.

Dalam pelaksanaan Perempuan Inovasi 2023, Dian Sastro pun menemui isu mental block. “Dari perempuan-perempuan yang ikut, baik latar belakang siswa, mahasiswa, ibu rumah tangga, mereka punya mental block yang sama,” ucap pemain serial Gadis Kretek ini. Menurut Dian, yang membuat mereka tertahan untuk mengembangkan diri bukan karena keterbatasan akses tapi persepsi mereka sendiri tentang mental block yang mereka miliki.

CEO Markoding, Amanda Simandjuntak, mengatakan pentingnya perempuan percaya diri. “Kuncinya percaya diri, kalau sudah ada percaya diri, dia akan mau belajar dan mengambil langkah karir yang lebih berani,” tutur Amanda.

Amanda menambahkan, program Perempuan Inovasi berupaya menguatkan perempuan dengan memberi pelatihan. Pendaftar yang tidak mendapat beasiswa pun diberi pelatihan-pelatihan gratis. “Kami juga melakukan advokasi-advokasi ke industri-industri, kampanye-kampanye supaya perusahaan mereka mendukung perempuan dan membuat lingkungan kerja yang sehat untuk perempuan, inklusif.”

Dian Sastro dari Yayasan Dian Sastrowardoyo bersama Amanda Simandjuntak dalam acara Graduation Day Perempuan Inovasi di Ganara Art Space, Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis, 7 Maret 2024. Foto: CANTIKA/Rezki Alvionitasari

Pada Graduation Day Program Inovasi 2023, para penerima beasiswa telah menyelesaikan proyek inovasinya di bidang kewirausahaan dan kesetaraan gender dalam bentuk aplikasi dan web. Pendaftar program ini sebanyak 16.596 dari 37 provinsi. 36 di antaranya mendapat beasiswa job-ready bootcamp. Mereka dari usia 14-25 tahun.

Amanda mengatakan partisipasi perempuan di bidang teknologi saat ini masih rendah yaitu 22 persen. Padahal saat ini peluang di bidang teknologi sangat tinggi. “Kalau partisipasi perempuan ditingkatkan 25 persen saja, itu bisa menyumbangkan aktivitas ekonomi Rp 950 triliun atau 2,9 persen GDP,” tuturnya.

Dian Sastro menambahkan, tahun ini program Perempuan Inovasi 2024 kembali dibuka dengan target peserta yang lebih banyak yaitu 20.000 perempuan. “Program Perempuan Inovasi akan terus berlanjut untuk mengembangkan skill set yang perlu dipelajari, yaitu coding,” ucap Dian.

Menurut dia, Yayasan Dian Sastrowardoyo tertarik untuk bergabung dalam Perempuan Inovasi karena program ini sesuai dengan visi dan misi lembaganya yang fokus pada pendidikan perempuan. “Pendidikan dan kebudayaan, jadi apa yang dilakukan Markoding masuk banget. Pendidikan informal buat perempuan baik anak-anak maupun ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan skill di bidang teknologi atau coding,” tutur ibu dari dua anak ini.

Pilihan Editor: Curhat Dian Sastro Bintangi Serial Ratu Adil: Saya Tidak Mau Melewatkannya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."