6 Fakta Menarik Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Poster film Kuyang. Foto: Instagram.

Poster film Kuyang. Foto: Instagram.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Mengintai tayang hari ini, Kamis, 7 Maret 2024. Film produksi Aenigma Picture ini disutradarai oleh Yongki Ongestu. Dari deretan pemainnya, Kuyang: Sekutu Iblis yang Mengintai dibintangi oleh Alyssa Abidin, Putri Ayudya, Egy Fedly, Dimas Aditya, Totos Rasiti, Andri Mashadi, dan Elly D Luthan. Nah, bagi kamu yang akan menonton film ini, jangan lewatkan sederet fakta menarik yang perlu diketahui.

1. Khusus Membahas Makhluk Kuyang

Salah satu hal menarik dari film ini mengangkat legenda kuyang. Umumnya, film horor mengambil sosok legenda atau hantu berasal dari Tanah Jawa. Sebagian dari kita mungkin akrab dengan istilah kuyang, khususnya bagi masyarakat Kalimantan. Dari cerita rakyat yang masyhur, kuyang adalah manusia jadi-jadian, kepala dan organ tubuhnya seperti, jantung, hati, usus serta ginjal bisa terlepas dari kerangka tubuhnya. Dia mengisap darah perempuan yang melahirkan

2. Diadaptasi dari Novel Laris

Film ini diadaptasi dari buku Kuyang: Sekutu Iblis yang selalu Mengintai karya Achmad Benbela, penduduk asli Kalimantan. Sutradara Yongki menghadirkan alur yang cukup persis dengan novel adaptasinya, sekitar 80 persen.

Banyak mitos dan tradisi yang diangkat di dalam film ini, tak jauh berbeda dengan film garapan Yongki sebelumnya Tarian Lengger Maut. Dia masih tetap konsisten untuk mengambil unsur-unsur mistis.

Pada menit-menit awal, tampilan film ini standar seperti film horor lainnya yang menampilkan alur maju. Namun, banyak juga alur-alur yang tak terduga dan menampilkan kesan berbeda dari cerita-cerita horor lainnya, seperti jumpscare di menit-menit yang pas.

3. Sinopsis Film Kuyang

Di film ini, Alyssa Abidin berperan sebagai Sriatun, sementara Dimas Aditya sebagai Bimo, suami dari Sriatun. Keduanya merantau ke sebuah desa di Kalimantan yang penuh dengan mitos dan kepercayaan ilmu hitam. Setelah memutuskan pindah, karena Bimo akan menjalankan dinas sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), keduanya selalu diteror dengan hadirnya Kuyang.

Film ini makin menarik perhatian ketika Putri Ayudya sebagai Mina Uwe, seorang tabib yang memiliki keturunan orang pintar, kepercayaan masyarakat desa. Dia berseberangan dengan Tambi Nyai yang diperankan oleh Elly D. Luthan dan Bue Alang (Egy Fedly). Keduanya juga dianggap sebagai orang yang memiliki ilmu hitam dan menjadi biang masalah di desa tersebut.

4. Ada Unsur Komedi

Secara isu, film ini tidak hanya menampilkan sisi horor. Kuyang juga menghadirkan isu pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T serta unsur sakral di daerah Kalimantan. Yang menarik, film ini menampilkan kebiasaan masyarakat seperti melempar makanan untuk menghormati leluhur setiap kali hendak makan dan menyiram perahu saat selesai mengantar tamu.

Sisi komedi juga menambah kesan penetralan dalam film ini melalui sosok Totos Rasiti yang berperan sebagai Kasno, si kepala sekolah yang berhasil membuat penonton tertawa di tengah-tengah ketegangan dalam film itu. Hal lain yang juga berhasil diselipkan dalam film ini adalah penggunaan bahasa Kalimantan dengan pelafalan atau pengucapan baru, tapi tidak menghilangkan logat.

Saat mendengar cara berbicara aktor memang familiar dengan logatnya tapi tidak dengan pelafalannya. Hal ini dikarenakan arasemen yang memang dibuat khusus untuk film ini.

Plot-plot lakon yang dibagi menjadi tiga bagian seperti penduduk asli, masyarakat pendatang, dan penduduk yang sudah lama tinggal di desa. Plot ini memudahkan penonton untuk mengetahuinya dengan cara mereka bicara.

5. Teknis Pengambilan Gambar

Dari teknis pengambilan gambar, film ini bisa dibilang hard skill, sebab posisi-posisi pengambilan gambar jarang ada yang meleset. Komposisi dan penataan artis cukup rapi, sehingga hasilnya cukup memuaskan penonton. Salah satunya pengambilan gambar dari atas atau high angle menggunakan drone, karena film ini menggambarkan Kuyang yang akan terbang kesana-kemari untuk mencari mangsanya.

Yongki mengatakan, produksi untuk film ini terbilang sulit karena motion grapic Kuyang amat cukup menguras waktu. Kekurangan film ini, banyak yang terluput perhatian. Salah satunya saat rumah terbakar yang terlihat seperti tidak asli. Namun secara keseluruhan, film ini sukses membuat jantung penonton berdebar-debar.

6. Lokasi Syuting di Belitung Timur

Meskipun ceritanya tentang Kuyang yang berasal dari Kalimantan, lokasi syuting film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai di Belitung, Sumatera Selatan. Alasannya, karena makhluk ini juga terdapat di beberapa di daerah lain dengan nama berbeda-beda. Pertimbangan lainnya adalah menghindari kejadian-kejadian tak terduga jika syuting di Kalimantan.

Pilihan Editor: Cerita Putri Ayudya Jadi Dukun di Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai

TEMPO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."