Studi Ungkap Dampak Positif Kerja 4 Hari Seminggu, Termasuk Kesetaraan Gender

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita duduk bekerja. Freepik.com/Lookstudio

Ilustrasi wanita duduk bekerja. Freepik.com/Lookstudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pada tahun 2022, uji coba model kerja 4 hari seminggu selama enam bulan diadopsi oleh 61 negara peserta di Inggris. Kini, lebih dari setahun setelah uji coba selesai, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa sebagian besar perusahaan yang berpartisipasi telah menjadikannya kebijakan permanen karena melihat dampak positif pada karyawan dan produktivitas.

Uji coba selama empat atau 4 hari kerja dalam seminggu di Inggris diselenggarakan oleh 4 Day Week Global bersama dengan Autonomy, sebuah kelompok penelitian, dan peneliti dari Boston College dan University of Cambridge.

Dari 61 perusahaan di Inggris yang berpartisipasi dalam uji coba model empat hari kerja dalam seminggu selama enam bulan pada tahun 2022, setidaknya 54 perusahaan (yaitu 89 persen) mengatakan bahwa mereka masih melanjutkan praktik tersebut, sementara 31 perusahaan (yaitu 51 persen) mengatakan bahwa mereka telah secara permanen beralih ke kerja empat hari dalam seminggu.

Adapun 82 persen perusahaan yang berpartisipasi melaporkan berbagai dampak positif terhadap kesejahteraan karyawannya, termasuk lebih sedikit orang yang berhenti dari pekerjaannya dan peningkatan rekrutmen.

Tidak hanya itu, 15 persen karyawan yang berpartisipasi dalam uji coba ini juga mengatakan bahwa “uang sebesar apa pun” tidak dapat meyakinkan mereka untuk bekerja lima hari seminggu. Sekitar 3000 karyawan dari 61 perusahaan telah berpartisipasi dalam uji coba ini.

Menurut laporan tersebut, sebagian besar karyawan menggunakan hari liburnya untuk melakukan hobi dan pekerjaan lain. Berdasarkan hasil survei, lebih sedikit karyawan yang mengeluh karena tidak mempunyai cukup waktu untuk mengurus keluarga atau tanggung jawab lainnya, dibandingkan sebelumnya.

Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa laki-laki bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengurus anak-anak mereka, sehingga menunjukkan dampak positif dari empat hari kerja seminggu terhadap kesetaraan gender.

“Satu tahun setelah hasil uji coba empat hari seminggu di Inggris, hampir setiap perusahaan yang kami ajak bicara telah memutuskan untuk tetap menggunakan empat hari seminggu. Peningkatan dalam kesehatan fisik dan mental, keseimbangan kehidupan kerja, dan kepuasan hidup secara umum, serta pengurangan kelelahan yang ditemukan pada akhir uji coba, semuanya dipertahankan selama satu tahun,” Will Stronge, Direktur penelitian di Autonomy, mengatakan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Times of India, 28 Februari 2024.

Hasil uji coba empat hari kerja seminggu terbesar di dunia dipublikasikan pada 21 Februari 2024 oleh Autonomy.

Juliet Schor, Profesor Sosiologi di Boston College dan penulis laporan tersebut, menggambarkan hasil kerja 4 hari seminggu sebagai luar biasa. Dia juga menyebut dampak positif dari jam kerja yang lebih pendek sebagai nyata dan bertahan lama.

Pilihan Editor: 5 Cara Membangun Tempat Kerja yang Aman bagi Kesehatan Mental

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."