Tips Merawat Kulit Wajah saat Kolagen Mulai Menurun, Pakai Serum Berbahan Salisilat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi kerutan kelopak mata. Pexels/Shiny Diamond

Ilustrasi kerutan kelopak mata. Pexels/Shiny Diamond

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memasuki usia jelang 50 tahun wanita biasanya memasuki fase perimenopause, pada masa itu kadar kolagen dalam kulit mulai memudar. Ditulis laman The Guardian, Senin, 26 Februari 2024 dokter kulit Sam Bunting mengatakan kolagen yang mulai hilang di wajah dapat memperburuk kemunculan jaringan jerawat. 

Maka itu dia memberikan tips merawat kulit setelah membersihkan wajah di pagi hari untuk menggunakan pra-pelembab atau serum yang mengandung asam azelaic dan asam salisilat.

“Asam azelaic dan asam salisilat membantu memperbaiki sisa pigmentasi dan tekstur kulit, menghaluskan pori-pori dan mencerahkan kulit,” kata Bunting.

Setelah melembapkan kulit, gunakan tabir surya dengan SPF30 atau lebih untuk mengimbangi efek UVA yang mengurangi kolagen, lalu gunakan primer.

Sang dokter merekomendasikan untuk menggunakan primer berbahan dasar silikon yang membantu mengisi lubang pori-pori. Begitu juga dengan tabir surya, gunakan produk yang menghasilkan tampilan matte alias tidak berminyak.

Terakhir, penggunaan retinoid pada malam hari dapat mendukung produksi kolagen dan meminimalkan bekas luka. Formulasi alas bedak dan bedak yang lebih ringan dan mudah diaplikasikan adalah yang terbaik. Aplikasikan dengan sikat serat duo untuk mendorong produk ke dalam celah-celahnya.

Hindari penggunaan bronzer karena bisa membuat tampilan tidak terlihat rata. Bunting menyarakan untuk berkonsultasi kepada profesional medis yang memiliki spesialisasi jaringan parut jerawat.

Pilihan Editor: Tips Merawat Kulit saat Liburan di Tempat Cuaca Panas atau Dingin

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."