3 Bau Mulut Ini Bisa Menandakan Anda Diabetes

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bau mulut. shutterstock.com

Ilustrasi bau mulut. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penting untuk mengenali gejala peningkatan gula darah dan diabetes. Salah satu tanda Anda diabetes bisa dikenali lewat bau mulut tertentu. Apa sebabnya? Karena tingginya kadar keton dalam tubuh.

Apa itu keton? Yaitu merupakan senyawa asam yang dihasilkan tubuh ketika membakar lemak untuk dijadikan energi.

Salah satu akibat paling berbahaya dari diabetes adalah ketoasidosis diabetikum.
Ketika tubuh kekurangan insulin untuk memungkinkan gula darah masuk ke sel Anda dan digunakan sebagai energi, timbullah komplikasi diabetes. Hati kemudian menggunakan lemak sebagai bahan bakar, mengubahnya menjadi asam yang dikenal sebagai keton.

Darah dan urine Anda mungkin mengandung keton konsentrasi sangat tinggi jika diproduksi secara berlebihan dan terlalu cepat. Darah menjadi asam akibat reaksi yang terjadi di dalam hati.
Dan, bau mulut menunjukkan toksisitas. Keringat dan napas menyebabkan keton keluar dari tubuh, itulah sebabnya bau tersebut muncul. 

Lantas, bau mulut seperti apa yang menandakan diabetes? Berikut tiga kategorinya.

1. Aroma buah-buahan.

2. Bau busuk seperti feses. Ini mungkin akibat penyumbatan saluran cerna atau muntah terus-menerus.

3. Bau mirip amonia yang khas dialami oleh penderita gagal ginjal kronik.

Selain bau mulut, diabetes juga bisa bermanifestasi sebagai:

- Nafas lebih panjang
- Kelesuan
- Terlalu banyak buang air kecil
- Pengurangan berat badan
- Berkeringat
- Muntah
- Nyeri di perut

Selain memantau kadar gula darah, penting juga untuk memperhatikan indikator-indikator ini, yang meskipun terlihat samar-samar, memiliki potensi besar dalam mengungkap tingkat keparahan suatu kondisi. Bahkan pada tahap awal kondisi, indikator ini dapat membantu Anda mengidentifikasinya dan segera mencari pertolongan medis.

Bagaimana cara mencegah Ketoasidosis?

Ketoasidosis dapat terjadi pada penderita diabetes tipe 1 akibat infeksi, trauma, penyakit parah, stres akibat pembedahan, atau dosis suntikan insulin yang hilang. Pada pasien diabetes tipe 2, kejadian dan tingkat keparahan diabetes ketoasidosis lebih rendah. Di sisi lain, ketidakstabilan gula darah dalam jangka panjang mungkin menjadi penyebabnya.

Penderita diabetes bukan satu-satunya orang yang bisa terkena ketoasidosis. Hal ini bisa terjadi saat kelaparan karena tubuh harus menggunakan proses ketogenesis untuk menghasilkan energi akibat kekurangan glukosa. Penelitian telah menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat juga jarang menyebabkan berkembangnya penyakit ini.

Gunakan alat tes keton yang dijual bebas untuk memeriksa urine Anda atau meteran untuk menguji keton dalam darah Anda jika kadar gula darah Anda 240 mg/dL atau lebih tinggi. Anda harus melakukan ini setiap empat hingga enam jam. Jika Anda menunjukkan tanda-tanda ketoasidosis diabetikum, Anda juga harus menjalani tes keton.

Penderita diabetes disarankan untuk sering memeriksakan gula darahnya untuk memantau kadarnya dan mengambil tindakan yang tepat agar kondisinya tidak bertambah buruk. Sangat penting untuk meminum resep Anda sesuai arahan dokter Anda, dan memeriksa ulang serta mengubah dosis insulin Anda jika Anda sakit. Untuk menjaga kadar gula darah Anda dalam kisaran target yang sehat, jalani gaya hidup aktif, seimbang, dan sehat.

Terapkan Pola Hidup Sehat

Anda harus memasukkan makanan rendah kalori, gula, garam, lemak trans, dan lemak jenuh dalam diet rutin Anda. Tingkatkan asupan makanan tinggi serat, seperti pasta gandum, roti, biskuit, dan sereal. Minum air putih sebagai pengganti soda dan jus kemasan. Anda bisa memasukkan jeruk segar, lemon, mentimun, atau stroberi untuk menambah rasa.

Pastikan diet Anda kaya akan buah-buahan dan sayuran. Untuk bantuan dalam membuat rencana makan ramah diabetes, bicarakan dengan dokter atau ahli gizi Anda.

Tak lupa, berusahalah untuk bergerak setiap hari. Jika Anda tidak terbiasa berolahraga, mulailah dengan berjalan kaki tiga kali sehari masing-masing sepuluh menit. Jika Anda kesulitan menemukan waktu untuk berjalan-jalan, Anda bahkan dapat menyisihkan waktu tertentu untuk berjalan-jalan di sekitar rumah.

Tingkatkan kekuatan otot Anda selain jalan kaki. Hal ini dapat dicapai melalui latihan yang lebih berat seperti push-up atau latihan yang lebih mendasar seperti yoga. Buatlah sasaran langkah dan upayakan untuk mencapainya setiap hari. Pertahankan pola makan seimbang setiap hari untuk hasil yang optimal.

Pilihan Editor: Jaga Gula Darah Stabil, Ini Tips Konsumsi Nasi Putih bagi Pasien Diabetes

 

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."