Digelar Maret Mendatang, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 Pindah Lokasi dari Sebelumnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Pecinan Ketandan Yogyakarta Senin (30/1). Tempo/Pribadi Wicaksono

Pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Kampung Pecinan Ketandan Yogyakarta Senin (30/1). Tempo/Pribadi Wicaksono

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gelaran Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PTBY tahun ini ada perubahan dari tahun-tahun sebelumnya, baik dari segi tempat, lokasi maupun konsep penyelenggaraan. Menurut Koordinator Bidang Acara Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, perubahan waktu dan tempat pelaksanaan PBTY ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu.

“PBTY tahun ini berbeda dari yang sebelumnya," ujar Subekti usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Kamis, 15 Februari 2024.

Subekti mengungkan jika biasanya PBTY dilaksanakan antara perayaan Imlek hingga puncaknya di perayaan Cap Go Meh, tahun ini baru akan dilaksanakan tanggal 4-10 Maret 2024. Lokasinya pun bukan di Ketandan, tapi dipindah ke bangunan Perkumpulan Budi Abadi di Bintaran Wetan. 

Mengenai tema PBTY 2024, Subekti mengatakan panitia mengusung "Lestari Budaya bagi Negeri". 

Meski secara keseluruhan acara PBTY 2024 masih ada kesamaan dengan tahun-tahun sebelumnya, terdapat juga perbedaan yang sangat menonjol, di tahun ini sisi edukasi lebih ditonjolkan ketimbang kesenian.

“Tahun ini kami perbanyak edukasinya, ada enam space seperti museum dan ruang pameran, jadi nanti banyak hal-hal terkait kebudayaan Tionghoa yang kami suguhkan melalui acara ini kepada masyarakat," kata dia.

Contoh bentuk edukasinya, akan ada sarasehan, yang salah satu temanya membahas batik Peranakan.

Subekti menambahkan, ruang-ruang pamer juga akan menampilkan budaya-budaya Tionghoa yang belum banyak dikenal masyarakat, seperti kesenian barongsai dari masa ke masa, meja sembahyang beserta isinya, dan masih banyak budaya lainnya. Selain menampilkan melalui PBTY 2024, edukasi budaya Tionghoa ini juga akan disebarluaskan melalui media sosial.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta merupakan agenda tahunan di DIY bertaraf nasional, bahkan internasional. Acara ini menjadi salah satu acara unggulan dan prioritas di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Melalui upaya edukasi yang akan dilakukan ini, menjadi bagian dari momen penting semakin menguatkan identitas budaya Yogyakarta," kata dia. "Mungkin selama ini masyarakat mengenal PBPT hanya pasar malamnya, sehingga melalui PBTY tahun ini kita bisa eksplor lebih jauh lagi bagaimana budaya peranakan Tionghoa Mataram," tuturnya.

Pilihan Editor: Cerita Mengunjungi Museum Ullen Sentalu, Lebih Dekat dengan Kerajaan Mataram Islam

PRIBADI WICAKSONO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."