Cerita Mengunjungi Museum Ullen Sentalu, Lebih Dekat dengan Kerajaan Mataram Islam

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta, Jumat, 1 September 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta, Jumat, 1 September 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada banyak tempat wisata sejarah dan budaya di Yogyakarta yang sayang untuk dilewatkan, salah satunya Museum Ullen Sentalu. Museum yang berjarak delapan kilometer dari Puncak Gunung Merapi ini mengajak kita untuk lebih mengenal sejarah dan budaya Kerajaan Mataram Islam di wilayah Jawa bagian Tengah.

Nama Museum Ullen Sentalu adalah akronim suatu falsafah dalam Bahasa Jawa Ulating Blencong Sejatining Tataraning Lumaku yang bermakna terang adalah penuntun jalan kehidupan. Museum ini didirikan oleh keluarga Haryono dengan dukungan dari para sesepuh Dinasti Mataram yang bergabung dalam Yayasan Ulating Blencong Yogyakarta. Ullen Sentalu dibangun sejak akhir tahun 1980-an dan diresmikan pada 1 Maret 1997 oleh Gubernur DI Yogyakarta KGPAA Paku Alam VIII

Bagi kamu yang belum pernah atau berencana ke sana, bisa intip pengalaman Cantika di awal September ini.

Lokasi dan Waktu Tempuh ke Ullen Sentalu

Musem Ullen Sentalu di Yogyakarta, Jumat, 1 September 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Cantika berkesempatan mengunjungi museum yang berlokasi di Boyong Kaliurang, Sleman, Yogyakarta itu bersama teman media lainnya dan tim Tokopedia. Total rombongan kami sebanyak 12 orang dan berangkat dari Yogyakarta pada Jumat pagi, 1 September 2023. Butuh waktu berkendara dengan mobil jenis hiace sekitar satu setengah jam untuk tiba di Museum Ullen Sentalu. Kondisi jalan saat itu cukup lengang.

Oiya perlu diketahui museum ini berada di kawasan wisata Kaliurang. Sebelum memasuki kawasan tersebut, kita perlu membayar Rp4.000/orang. Untuk wisatawan mancanegara dikenakan biaya Rp15.000. 

Dari pintu masuk kawasan itu hingga ke museum membutuhkan waktu lima menit saja. 

Loket Tiket dan Alur

Begitu tiba di Ullen Sentalu, kamu akan merasakan sejuknya udara di sana dan melihat deretan pepohonan besar. Lalu, kamu akan dipandu oleh petugas keamanan untuk membeli tiket di dalam gedung berdindingkan batu dan kaca. Di ruangan itu, juga terdapat toilet untuk pria dan wanita.

Loket pembelian tiket Museum Ullen Sentalu di Yogyakarta, Jumat, 1 September 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Di loket tiket, kamu bisa memilih jenis tur, yakni Adiluhung Mataram (Rp50.000) atau Vorstenlanden (Rp100.000). Anak usia lima tahun wajib membeli tiket ya, Sahabat Cantika.

Setelah itu, kamu dipandu ke arah lobi dengan menaiki tangga di luar dari ruangan loket tiket. Setibanya di sana, kamu tunjukkan tiket kepada staf admin tur, lalu mereka akan memberi info jam masuk tur. Begitu waktu tur tiba, staf akan memanggil nama kamu.

Cerita Mengitari Ullen Sentalu

Di Jumat pagi yang cerah itu, Cantika mengikuti tur Vorstenlanden (tanah para raja). Sebelum memulai tur, petugas tur akan menginformasikan beberapa peraturan termasuk tidak mengambil foto atau video selama tur demi menjaga autentik karya-karya yang ada di dalam Ullen Sentalu, mulai dari lukisan hingga patung.

Kamu juga tidak diperkenankan merekam suara dari penjelasan dari petugas tur. Meski demikian, kamu diberikan kebebasan bertanya terkait materi tur, dan petugas tur akan menjawab dengan jelas dan ramah. Dari pengalaman Cantika, petugas tur komunikatif dan menguasai materi sejarah budaya di masa lampau hingga perkembangannya di masa sekarang. 

Ruang Tunggu sebelum memulai tur Museum Tur Ullen Sentalu di Yogyakarta, Jumat, 1 September 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Di tur Vorstenlanden, kamu akan mengunjungi tiga area, yaitu Djagad Gallery, Sasana Sekar Bawana, dan Esther Huis. Di galeri, kamu akan melihat lukisan-lukisan masterpiece yang mengisahkan masa emas Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Kemudian kamu akan dibawa ke area lain melihat sejumlah arca, lalu berpindah ke ruangan lain untuk melihat lukisan dan patung termasuk patung pengantin wanita Solo dan Yogyakarta.

Setelah itu, kamu akan mengunjungi Esther Huis. Rumah berwarna abu-abu itu menunjukkan interior dan busana yang terinspirasi budaya Indies, akulturasi budaya Jawa-Belanda-Tionghoa.

Selesai mengitari rumah Indies, kamu dipandu ke ruangan lain untuk mengambil kopi atau teh dan kukis buatan Beukenhof Bakkerij, restoran yang berada di dalam area museum itu. Setiap pengunjung mendapatkan tiga kukis dengan rasa yang berbeda-beda. Cantika menikmati kukis cokelat, stroberi, dan kacang. Rasanya? Lembut dan enak, cocok jadi teman menyeruput kopi.

Kukis dan teh yang diberikan usai mengikuti tur di Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Di ruangan itu, kamu juga bisa duduk beristirahat dan menikmati sajian setelah sekitar satu jam mengikuti tur. Dan, dibolehkan untuk berfoto.

Setelah dari sana, kamu menuju ke relief miring. Relief itu sengaja dipasang miring sebagai bentuk keprihatinan atas kurangnya minat generasi muda atas seni dan budaya Jawa. Di sana, kamu diperbolehkan untuk berfoto.

Singgahlah ke Museum Ullen Sentalu saat kamu ke Yogyakarta, kamu akan semakin jatuh cinta dan terpukau dengan keindahan Budaya Jawa.

Pilihan Editor: Wajib Tahu Etika Selfie di Museum, Jangan Ganggu dan Merusak

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."