Program CSR Darya-Varia di Desa Cibatok II Turunkan Angka Stunting hingga 80 Persen

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Program Generasi Sehat Bebas Stunting Darya Varia di Desa Cibatok II, Bogor. Foto: Dok. Darya Varia

Program Generasi Sehat Bebas Stunting Darya Varia di Desa Cibatok II, Bogor. Foto: Dok. Darya Varia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pencegahan stunting pada anak Indonesia menjadi tugas kita bersama. Selain Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pihak swasta pun berkontribusi mencegah stunting lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) termasuk perusahaan farmasi Darya-Varia.

Sejak 2018, Darya Varia menjalin kemitraan dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengusung program Generasi Sehat Bebas Stunting di desa Cibatok II, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Desa Cibatok II dipilih karena wilayah Jawa Barat memiliki prevalensi stunting tertinggi di Indonesia.

Secara bertahap selama lima tahun, program tersebut dapat menurunkan angka stunting pada anak sebesar 80 persen. Di awal program tahun 2018, terdapat 68 anak yang mengalami stunting. Melalui berbagai program pencegahan dan edukasi, angka ini terus menurun dan pada tahun 2023 angka stunting berhasil ditekan dengan hanya 13 anak.

“Darya-Varia sebagai perusahaan farmasi yang bergerak di bidang kesehatan memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi dalam implementasi program-program prioritas Pemerintah Indonesia di sektor kesehatan, termasuk program pengentasan stunting," ujar dr. Ian Kloer, Presiden Direktur PT Darya-Varia Laboratoria Tbk di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2024.

(dari kiri) Sekretaris Desa Cibatok II Enjang Hariri, Presiden Direktur PT Darya-Varia Laboratoria Tbk dr. Ian Kloer, Corporate Secretary PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Widya Olivia Tobing, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Boy Abidin, Sp.OG (K), dan Koordinator Kader Posyandu Ningsih Mintarsih dalam konferensi pers Generasi Sehat Bebas Stunting di Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Februari 2024. Foto: Dok. Darya Varia

Memurut Ian, perlawanan terhadap stunting memerlukan pendekatan dan intervensi sistematis terhadap ekosistem, selain pemenuhan gizi yang optimal. Upaya mengentaskan stunting di Indonesia bukan hanya masalah fisik, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesejahteraan bangsa.

Seperti kita ketahui, stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan sejak dalam kandungan. Adapun stunting menyebabkan hambatan perkembangan kognitif dan motorik, penurunan kapasitas intelektual, dan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa depan.

Menurut estimasi UNICEF, prevalensi stunting di Indonesia sangat tinggi, yaitu 31,8 persen pada tahun 2021. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia dan Afrika. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Program Generasi Sehat Bebas Stunting di Desa Cibatok II

Adapun program-program pencegahan stunting yang dilakukan Darya-Varia bersama Kemenkes dan aparat Desa Cibatok II Bogor, antara lain edukasi kesehatan, pelatihan peningkatan kompetensi bidan, pemberdayaan posyandu melalui pengadaan bahan makanan sehat dan peralatan kesehatan hingga pengecekan kesehatan gratis.

“Dengan dukungan yang terus-menerus, Desa Cibatok II ini berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan. Program ini menjadi berbeda karena kegiatan-kegiatan intervensi yang dilakukan lebih dari sekadar pemberian suplemen gizi dan nutrisi,” kata Sekretaris Desa Cibatok II Enjang Hariri.

Enjang menambahkan bahwa program kolaborasi ini sudah menargetkan hal-hal yang sifatnya pencegahan di hulu, seperti penyuluhan kesehatan ibu dan anak, perbaikan sanitasi lingkungan, pemberdayaan keluarga, juga edukasi dini pada remaja.

Di kesempatan yang sama, Ningsih Mintarsih, kader Posyandu di Desa Cibatok II mengatakan selain bantuan pemenuhan gizi, program ini memberikan edukasi yang dilakukan juga memberikan pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup.

Ke depannya, perusahaan farmasi yang berdiri sejak 1976 itu berkomitmen menurunkan angka stunting di Desa Cibatok II hingga mencapai 100 persen dan bisa menjangkau desa-desa lainnya melalui program serupa dalam beberapa waktu ke depan.

Pilihan Editor: Perjuangan Bidan Fifi Sumanti Menurunkan Angka Stunting di Pulau Komodo, Edukasi Tak Hanya Fokus pada Ibu

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."