Intip Prediksi Tren Fashion dari JFT 2024, Paduan Wastra dan Gaya Ultramodern dalam Cyber-Xotic

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Model memperagakan busana dari Ramadhan Hannie Hananto bertema Tingere (Semburat) di gelaran Jakarta Fashion Trend, Sarinah, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Koleksi busana Hannie Hananto dipenuhi dengan warna-warna yang semburat sebagai simbol menggambarkan keadaan polusi udara di Indonesia yang berasap dan melekat pada kehidupan sehari-hari. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Model memperagakan busana dari Ramadhan Hannie Hananto bertema Tingere (Semburat) di gelaran Jakarta Fashion Trend, Sarinah, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Koleksi busana Hannie Hananto dipenuhi dengan warna-warna yang semburat sebagai simbol menggambarkan keadaan polusi udara di Indonesia yang berasap dan melekat pada kehidupan sehari-hari. TEMPO/ Febri Angga Palguna

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Memasuki tahun 2024, tren fashion menjadi salah satu rujukan para pegiat dan pecinta mode. Jakarta Fashion Trend  atau JFT 2024 kembali digelar oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter pada 24 Januari 2024 di Tananusa, Sarinah Lantai 6 , Jakarta.

Indonesian Fashion Chamber (IFC) merupakan asosiasi fashion designer dan pengusaha mode Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 2015, beranggotakan 235 orang yang tersebar di 14 daerah di Indonesia. 

IFC Jakarta Chapter adalah salah satu cabang yang memiliki anggota terbanyak, yaitu 45 orang yang beraktivitas usaha mode di wilayah DKI Jakarta.  Sebagai salah satu tanggung jawab memajukan dunia mode Jakarta khususnya, sejak tahun 2018, IFC Jakarta Chapter menggelar event show tahunan  untuk menampilkan koleksi JFT 2024 terbaru para fashion designer dari DKI Jakarta dan guest designer dari daerah lain di Indonesia sebagai prediksi arah tren fashion tahun tersebut. 

Model memperagakan busana dari Julie Kaimuddin X KPW BI Sultra bertema Orimono Holo Sultra di gelaran Jakarta Fashion Trend 2024, Sarinah, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Busana tersebut menggunakan kain liquidd dan kulit sintetis liquid yang memberi kesan bercahaya seperti cairan dan menggabungkan dengan asesoris 3D origami yang dipadukan dengan motif tradisional. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Tahun 2024, Jakarta Fashion Trend (JFT) mengangkat tema  “Cyber-Xotic” yang digagas oleh Ichwan Thoha, menampilkan berbagai desain busana yang memadukan budaya/ wastra Indonesia dan pesatnya dunia digital dalam siluet busana yang ultramodern, out of the box, tetapi tetap bisa digunakan dalam keseharian. 

“Jakarta Fashion Trend kali ini membawa semangat melintas berbagai sekat, layaknya kecepatan era digital yang membawa banyak perubahan dalam gaya hidup kita, namun tetap harus berpijak pada akar budaya Indonesia.  Sebuah tantangan untuk meramunya dan menghasilkan busana siap pakai yang berselera global,” ungkap Erika Ardianto, Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter.

Jakarta Fashion Trend (JFT) 2024 akan menampilkan Fashion Parade karya 51 fashion designer. Terdiri atas 15 fashion designer konvensional, 8 fashion designer syar’i, 4 fashion designer kids/ anak,   dari berbagai kota di seluruh Indonesia, Jakarta, D. I Yogyakarta, Kediri, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Buton Tengah, dan Surabaya.  

Model memperagakan busman dari Tia Hidayat yang bertema Cyber Security di gelaran Jakarta Fashion Trend 2024, Sarinah, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Koleksi yang didominasi dengan tone wanna teknologi seperti blue, Cobalt, Neon, Artic Blue dengan menggunakan banhan tenun buton yang merupakan ciri khas dari Sulawesi Tenggara. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Koleksi busana yang ditampilkan di panggung Jakarta Fashion Trend 2024 memiliki berbagai gaya sesuai tren yang berkembang di Indonesia dan dunia, mulai dari busana etnik kontemporer, urban wear, party wear, kids wear, modest wear,  dan busana muslim syari yang meleburkan semangat digital dengan konten lokal  serta tetap mengusung semangar berkelanjutan dalam berbagai sisi. 

Sebagai upaya meluaskan sinergi dengan berbagai pihak, JFT bekerja sama dengan LaSalle College untuk pembuatan photoshoot, membuat kolaborasi antara member IFC Jakarta dengan bran, yaitu Eko Tjandra x Honor , Eko Tjandra x Kojie.San, dan Yanti Adeni x Fuku, serta menampilkan koleksi busana anak hasil karya mahasiswa/i Islamic Fashion Institute dan Inter Studi Jakarta.  

Pada Parade Fashion pertama, diawali dengan koleksi dari Hannie Hananto, Putri Anjani by Indina, Monika Jufry, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Kantor Perwakilan Bank Indonesia   D. I. Yogyakarta, Dekranasda Buton Tengah presents Wignyo Rahadi, dan OPIE OVIE.

Dilanjutkan ke Parade Fashion kedua untuk sesi anak, yang menampilkan para fashion designer dan kids bran, yaitu Cahya Tian for Islamic Fashion Institute, ARAJI by Araji team, Eureka by Interstudi, Purwakanthi.com, Parade Cyber-Xotic IFC Jakarta presents RINEEREO, Yani Halim SANTOON by Pricilla, Ferdian The, dan Keyko, dan Erika Ardianto.

Seiring dengan maraknya industri modest/ Moslem wear di Indonesia, Jakarta Fashion Trend (JFT) 2024 turut menghadirkan Parade Fashion dari brand modest dan syar’i, yaitu Najua Yanti -Lux Mom and Kids-, Kameela Hijabku x Azfael, Vermint x Fenny Saptalia, Althafunissa by Karina, Ranaya, House of Aisy by Cilya Marthalena, Masya, Via Sunarto, Ummina, Zahwazee by Salty Jofimar, HSE by Efnie, Khanza Maryam, dan DeChantique by Ning Santoso.

Rangkaian ditutup dengan slot keempat, yang menampilkan mix style dan Fashion Designer, yang terdiri dari Rose Ma Lina x Sofie, Batik Chic. Karina Rozy, Chaera Lee, Adinda Moeda, Kojie.San x Eko Tjandra, dots Indonesia x Fiorellya, FUKU x Yanti Adeni, Honor x Eko Tjandra, dan Priscilla Saputro.

Pilihan Editor: Tren Fashion Korea yang Bakal Hits di 2024, Salah Satunya Bucket Hat

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."