Resiliensi jadi Kunci Utama dalam Mengelola Stres, Bagaimana Caranya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com

IKLAN

Ketahanan lebih kompleks daripada menjadi tangguh secara mental atau tidak membiarkan segala sesuatunya mempengaruhi Anda. Menekan diri sendiri untuk terlihat baik-baik saja padahal sebenarnya tidak – juga dikenal sebagai kesempurnaan emosional – dapat memperburuk keadaan dan menghalangi Anda mencari dukungan.

Terkadang, mengubah lingkungan yang penuh tekanan, seperti pekerjaan atau situasi kehidupan, daripada sekadar beradaptasi adalah pilihan yang lebih sehat.

Inilah sebabnya mengapa ketahanan bisa menjadi istilah yang bermakna. Meskipun upaya untuk mengatasi tantangan ada manfaatnya, bagi para penyintas trauma, orang-orang yang pernah mengalami rasisme atau homofobia, atau mereka yang tinggal di wilayah yang terkena dampak perubahan iklim, dan banyak lainnya, ketahanan mereka tidaklah seberapa. Kata ini terkesan menerima status quo secara diam-diam dibandingkan menuntut pertanggungjawaban pihak-pihak yang menyebabkan kerugian atau berupaya mengurangi sumber stres.

Terlalu menekankan ketahanan dapat memperkuat ketidakadilan rasial dengan memberikan kesan bahwa orang-orang yang mengalaminya cukup tangguh untuk menanganinya. Kewajiban mengenakan masker ketahanan atau tersenyum dapat menambah beban rasisme, sehingga membuat ketahanan menjadi melelahkan. Harus terus beradaptasi terhadap agresi mikro dan bentuk-bentuk rasisme lainnya memerlukan dampak mental dan fisik, sehingga ketahanan terhadap rasisme harus dibayar mahal.

Pendekatan universal terhadap ketahanan tidak akan berhasil untuk setiap orang dan permasalahannya. Namun sebagian besar dari kita dapat memperoleh manfaat dengan memupuk beberapa unsur yang membangun ketahanan, seperti memupuk hubungan yang mendukung, latihan fisik, dan rasa sayang pada diri sendiri.

Menjadi lebih tangguh adalah sebuah proses. Kita bisa mendapatkan manfaat dari upaya membangun ketahanan individu kita sendiri, dan dari inisiatif di sekolah, tempat kerja, dan lingkungan lain yang mendorong ketahanan secara lebih luas.

Jumlah faktor yang mempengaruhi ketahanan mungkin tampak menakutkan. Keuntungannya adalah Anda dapat memilih dari banyak cara efektif untuk membangun ketahanan untuk menentukan pendekatan yang paling sesuai untuk Anda.

Pilihan Editor: Seni Mengelola Stres ala Dee Lestari, Coba Menurunkan Ekspektasi dan Harapan

HINDUSTAN TIMES 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."