4 Resolusi Sehat untuk Awali Tahun Baru

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi resolusi 2024. Shutterstock

Ilustrasi resolusi 2024. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Nuansa Tahun Baru 2024 masih sangat terasa di pekan pertama Januari ini. Apa resolusi sehat kamu? Mungkinkah resolusi kamu menurunkan berat badan, meningkatkan massa otot, menurunkan gula darah dan kolesterol. Head of Department Underwriting Sequis Fridolin Seto Pandu mengajak masyarakat tidak menunda menjalankan resolusi sehat karena datangnya sakit tidak dapat ditebak. Saat tubuh masih bugar dan sehat harus dikelola dengan baik. 

“Selagi masih awal tahun, tekadkan diri Anda menjalankan gaya hidup sehat sejak bangun pagi. Banyaklah bergerak meski Anda adalah karyawan kantor yang sibuk. Jangan lupa perhatikan asupan agar terhindar dari berbagai penyakit degeneratif, yakni penyakit kronis yang  dapat terjadi karena menurunnya fungsi organ atau jaringan,” kata Fridolin dalam keterangan pers pada 6 Januari 2024.

Berikut 4 tips kesehatan sederhana dari Head of Department Underwriting Sequis Fridolin Seto Pandu untuk membantu masyarakat memulai perjalanan kesehatan pada tahun ini:

1. Konsumsi Makanan dengan Gizi Seimbang 

Makanan enak sangat mudah dicari, banyak referensi yang dapat ditemukan di media sosial. Sekadar melihat gambar atau videonya saja suda membuat kita tergiur. Ada  juga yang menjadikan makan sebagai hobi. Nah, jika sehat adalah resolusi Anda tahun ini, perlu bertekad mengatur pola makan dan memilih jenis asupan. 

Fridolin mengajak masyarakat memiliki pengetahuan mengenai makanan sehat dari sumber yang tepat. Jika gaya hidup sehat menjadi kebiasaan banyak keluarga Indonesia, niscaya dapat mendukung upaya  pemerintah mendeteksi dan menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit degeneratif.

“Makanan dapat membantu kita mendapatkan energi agar dapat beraktivitas, membantu menjaga imunitas, dan sumber pertumbuhan otak dan tinggi badan anak. Tetapi, makanan juga dapat menjadi sumber penyakit jika tidak higienis, dikonsumsi berlebihan, dan tidak mengandung nilai gizi esensial bagi tubuh, serta berlebihan mengonsumsi makanan olahan,” kata Fridolin.

2. Tingkatkan Aktivitas Fisik

Melakukan aktivitas fisik hingga berolahraga rutin haruslah menjadi kebiasaan. Seringkali sibuk dan pekerjaan dijadikan alasan menunda olahraga. Mulai saja dengan sering bergerak, berjalan kaki, dan naik turun tangga. Saat libur tiba, sebaiknya jadikan olahraga sebagai kegiatan rutin.

“Mulailah beraktivitas dan berolahraga ringan dengan intensitas rendah sekitar 30 menit per hari (150 menit per minggu), lalu tingkatkan menjadi intensitas sedang. Bagi yang sudah terbiasa olahraga dan kondisi badan dalam keadaan bugar tidak menjadi masalah jika ingin meningkatkan olahraga dengan intensitas berat,” kata Fridolin.

Fridolin juga mengingatkan mengenai pentingnya memperhatikan kesehatan otot. Dapat dilakukan dengan latihan kekuatan otot. Latihan ini banyak manfaatnya, seperti menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan diabetes, meningkatkan kepadatan tulang, dan menurunkan lemak tubuh.

3. Manajemen Stres 

Stres perlu dikelola karena dapat berdampak negatif pada kesehatan jiwa dan fisik. Salah satu gaya hidup sehat adalah melakukan manajemen stres, yakni menjalankan serangkaian program dengan teknik khusus, seperti meditasi, yoga, atau olahraga relaksasi. Kegiatan ini cukup efektif mengatasi stres.

“Stres dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Saat kekebalan tubuh menurun akan mudah terserang penyakit. Kita perlu mengetahui tubuh kita sendiri agar dapat menghindari hingga mengelola stres. Libatkan anggota keluarga sebagai sistem pendukung agar saat ada tekanan dari luar, tidak sampai mengganggu emosi dan mental serta terhindar dari depresi, “ kata Fridolin.

4. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan  

Pemeriksaan kesehatan rutin sangat dianjurkan untuk mendeteksi gangguan kesehatan sejak  dini  dan memungkinkan penanganan medis lebih cepat. Kesehatan kita dapat dipengaruhi oleh banyak hal, seperti genetik, usia, riwayat penyakit, dan gaya hidup. Itu sebabnya, pemeriksaan kesehatan perlu dilakukan setidaknya setahun sekali atau sesuai saran dokter untuk mendeteksi tanda awal masalah kesehatan.

Dalam rangka menjaga kesehatan, Fridolin menyarankan agar keluarga Indonesia melengkapi setiap anggota keluarganya dengan asuransi kesehatan agar jika hasil pemeriksaan kesehatan ditemukan tanda atau gejala tidak normal yang mengharuskan dilakukannya pemeriksaan yang lebih intensif hingga harus mendapatkan rawat inap maka dapat mengandalkan asuransi kesehatan.

Jika finansial terjaga maka lebih besar kesempatan menjalankan resolusi dan meraih hari esok yang lebih baik. Untuk itu, tidak hanya diri kita saja, mari kita dorong anggota keluarga yang lain agar melengkapi diri dengan asuransi kesehatan untuk meminimalisir dan mengantisipasi dampak finansial dari berbagai risiko biaya kesehatan. 

Pilihan Editor: Agar Resolusi Tahun Baru 2024 Terwujud, Lakukan 10 Hal Ini

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."