Agar Resolusi Tahun Baru 2024 Terwujud, Lakukan 10 Hal Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi resolusi 2024. Shutterstock

Ilustrasi resolusi 2024. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi sebagian orang, resolusi tahun baru adalah cara sempurna untuk memulai awal baru, penuh optimisme dan keyakinan bahwa mereka mampu menghentikan kebiasaan buruk, menerapkan kebiasaan sehat, dan memperbaiki kehidupan mereka. Sementara itu, ada pula yang melihat resolusi tahun baru sebagai cara lain untuk mempersiapkan diri menghadapi kegagalan dan kekecewaan.

Namun pada kenyataannya, resolusi tahun baru tidak harus masuk ke dalam salah satu kategori tersebut. Faktanya, tidak ada yang melibatkan pola pikir yang sehat. Daripada menggunakan pendekatan keduanya, ada banyak cara lain yang lebih efektif untuk membuat dan menepati resolusi tahun baru.

1. Pertahankan Resolusi yang Realistis

“Lebih mudah untuk tetap berpegang pada resolusi Anda jika Anda memiliki peluang untuk mencapai tujuan Anda,” kata Caroline Leaf, ahli saraf kognitif dan penulis Cleaning Up Your Mental Mess.

Mulailah dari hal kecil dan realistis untuk menyiapkan diri Anda menuju kesuksesan.

“Buatlah resolusi yang secara keseluruhan berdampak positif pada hidup Anda dan dapat dicapai,” kata Julian Lagoy, psikiater di Mindpath Health.

“Banyak orang membuat resolusi yang terlalu dibuat-buat dan tidak mungkin tercapai, sehingga tidak masuk akal jika mereka berpikir bahwa resolusi tersebut bisa dicapai pada tahun depan.”

2. Pilih Kata-kata Anda dengan Hati-hati

Saat membuat resolusi, kata-kata yang Anda gunakan dapat berdampak pada hasilnya. Pada tingkat neurolinguistik, pilihan kata dapat membuat perbedaan antara ingin mempertahankan resolusi tahun baru, dan tidak benar-benar berkomitmen dalam perubahan tersebut, menurut Carla Marie Manly, psikolog klinis di Sonoma County, California, dan penulis Joy From Fear.

“Saat Anda membuat resolusi, pastikan untuk menggunakan kata-kata seperti 'Saya ingin' daripada 'Saya harus'. Mereka yang ingin melihat perubahan kemungkinannya untuk mempertahankan resolusi lebih kuat dibandingkan dengan mereka yang membuat resolusi terasa 'seharusnya' karena rasa malu," ujarnya.

3. Jangan Takut untuk Bereksperimen

“Alasan lain mengapa sebaiknya menghindari pencapaian tujuan yang berlebihan dan tidak realistis adalah karena mengambil langkah kecil dan praktis untuk meningkatkan kehidupan Anda memberi Anda kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru,” kata Ian Sanders, konsultan kreatif dan penulis 365 Ways To Have a Good Day.

"Ambil pendekatan eksperimental. Cobalah berbagai hal, lihat apa yang berhasil, dan Anda mungkin menemukan bahwa Anda mewujudkan resolusi tahun baru lebih cepat dari yang pernah Anda bayangkan," kata Sanders.

4. Kembangkan Kebiasaan Pengganti

Jika resolusi Anda melibatkan menciptakan kebiasaan yang lebih sehat dengan menghilangkan kebiasaan yang tidak diinginkan (seperti kebiasaan buruk atau minum terlalu banyak minuman manis), Manly merekomendasikan agar kebiasaan baru yang sehat siap menggantikannya.

“Agar resolusi tahun baru tidak menyimpang, penting untuk memiliki kebiasaan baru yang positif—perilaku pengganti—yang siap menggantikan kebiasaan yang tidak diinginkan,” kata Sanders.

Misalnya, jika tujuan Anda adalah mengurangi konsumsi minuman manis, sediakan banyak teh herbal, air soda, dan minuman tidak bergula lainnya sebagai penggantinya.

Mentalitasnya berubah dari 'Saya tidak boleh minum X' menjadi "Saya malah minum X'.

“Ketika jiwa belajar bahwa ada pengganti positif ketika kebiasaan lama dilepaskan, maka menjadi lebih mudah menerima perubahan,” kata Manly.

“Ketika pikiran melihat bahwa sebuah resolusi bukanlah sebuah hukuman namun sebuah manfaat nyata, pikiran monyet yang resisten akan jauh lebih kooperatif," jelasnya.

5. Merinci Setiap Resolusi Tahun Baru

Ketika Anda sudah memiliki tujuan terperinci, inilah saatnya untuk mulai merencanakan bagaimana tepatnya Anda akan mencapainya.

Jika tujuan Anda adalah ingin berjalan kaki selama 30 menit lima kali seminggu, pertimbangkan lebih banyak detail seputar hal tersebut. Kapan Anda akan melakukan jalan-jalan itu setiap hari? Di pagi hari saat matahari terbit? Setelah makan malam setiap malam kerja? Ke mana kamu akan berjalan? Apa saja komplikasi yang mungkin Anda hadapi, dan bagaimana rencana Anda untuk mengatasinya?

Katakanlah Anda mempunyai minggu yang sangat sibuk, atau cuaca sedang buruk, bagaimana Anda mengatasi faktor-faktor tersebut agar tujuan Anda tetap tercapai? Semakin banyak Anda merencanakan secara detail, semakin besar kemungkinan Anda mematuhinya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."