Semakin Banyak Orang Asing yang Tertarik Pelajari Ragam Tarian Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Penari tampil dalam Pagelaran Sabang-Merauke bertajuk 'Pahlawan Nusantara' di Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023. Sebanyak 300 seniman lintas generasi dari beragam profesi menyemarakan pagelaran dengan menampilkan karya kolaboratif untuk menyanyikan 31 lagu daerah dan nasional yang membangkitkan semangat nasionalisme para penonton berpadu lewat harmonisasi antara musik etnik, lagu daerah, hingga tarian tradisional dengan busana adat. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Penari tampil dalam Pagelaran Sabang-Merauke bertajuk 'Pahlawan Nusantara' di Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023. Sebanyak 300 seniman lintas generasi dari beragam profesi menyemarakan pagelaran dengan menampilkan karya kolaboratif untuk menyanyikan 31 lagu daerah dan nasional yang membangkitkan semangat nasionalisme para penonton berpadu lewat harmonisasi antara musik etnik, lagu daerah, hingga tarian tradisional dengan busana adat. TEMPO/ Febri Angga Palguna

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - CEO Sanggar Ayodya Pala, Budi Agustina mengungkapkan bahwa banyak masyarakat dari luar negeri, terutama yang berasal dari Jepang tertarik untuk mempelajari ragam tarian Indonesia. “Yang saya alami, dari tahun ke tahun justru orang asing lebih banyak minat (mempelajari kebudayaan dan tarian Indonesia). Terutama dari negara Jepang. Mereka enggak milih-milih (mempelajari budaya dari daerah Indonesia tertentu). Semua mereka pelajari,” ungkap Agustina dalam diskusi daring di Jakarta, Minggu 31 Desember 2023.

Tak hanya sekedar mempelajari, Agustina juga mengungkapkan siswa-siswa Ayodya Pala yang berasal dari negara asing juga turut membuka sanggar budaya di negaranya. Sehingga, kebudayaan Indonesia bisa semakin tersebar dan dikenal oleh masyarakat luar negeri. 

“Bukan cabang sih tapi mereka inisiatif membuka (sanggar) sendiri. Cuma komunikasi kami dengan mereka juga tetap berjalan,” jelas Agustina.

Tak hanya itu, Agustina juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2019 lalu, Ayodya Pala juga menjadi satu-satunya anggota CID UNESCO atau organisasi resmi untuk semua jenis tarian di seluruh negara di dunia.

Selain menguntungkan dalam segi memamerkan kebudayaan Indonesia, menjadi anggota CID juga membawa keuntungan lainnya seperti mendapat banyak informasi terkait festival tari internasional, diundang mengikuti seminar budaya tingkat dunia, hingga diundang untuk mempublikasi kesenian-kesenian dari negara masing-masing.

Tentunya, kata Agustina, hal ini dapat menjadi pendorong agar Indonesia semakin dikenal oleh dunia. Agustina pun berharap, semakin banyak sanggar maupun anak bangsa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Kendati demikian, seluruh keberhasilan ini tak serta merta bisa didapatkan. Agustina berpesan, untuk mencapai kesuksesan tersebut, perlu adanya perjuangan dan tidak mudah menyerah.

“Perjuangannya tentu yang pertama jangan mudah menyerah. Harus berani rugi di awal. Karena hasilnya tidak secara instan didapatkan dalam setahun atau dua tahun. Kadang orang suka putus asa duluan,” kata Agustina.

Pilihan Editor: CHI Awards 2023 Dukung Lestarikan Budaya dan Seni Tari Nusantara

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."