Alasan Mengapa Usai Bercinta Jangan Melakukan Vaginal Douche, Ini Penjelasan Ahli

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi bercinta. shutterstock.com

Ilustrasi bercinta. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Masih banyak perempuan yang melakukan vaginal douche atau menyemprotkan air usai bercinta dengan pasangan. Mengutip laman Womenshealth vagina douch atau douching  adalah mencuci atau membersihkan vagina dengan air atau campuran cairan lainnya. 

Sebagai ilustrasi, di Amerika Serikat, hampir satu dari lima wanita berusia 15 hingga 44 tahun melakukan douching. Dokter menganjurkan agar Anda tidak melakukan vaginal douche, sebab dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, termasuk masalah kehamilan. Douching juga dikaitkan dengan infeksi vagina dan infeksi menular seksual (IMS).

Kata "douche" berarti mencuci atau merendam. Douching adalah mencuci atau membersihkan bagian dalam vagina dengan air atau campuran cairan lainnya. Kebanyakan douche dijual di toko dalam bentuk campuran air dan cuka, soda kue, atau yodium dalam kemasan. Campuran biasanya tersedia dalam botol atau tas. Anda menyemprotkan douche ke atas melalui tabung atau nosel ke dalam vagina Anda. Campuran air tersebut kemudian keluar kembali melalui vagina Anda.

Douching berbeda dengan mencuci bagian luar vagina saat mandi atau berendam. Membilas bagian luar vagina Anda dengan air hangat tidak akan membahayakan vagina Anda. Namun, douching dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Kebanyakan dokter menganjurkan agar wanita tidak melakukan douche. Douching dapat mengubah keseimbangan flora vagina (bakteri yang hidup di vagina) dan keasaman alami vagina yang sehat.

Vagina yang sehat memiliki bakteri baik dan berbahaya. Keseimbangan bakteri membantu menjaga lingkungan asam. Lingkungan asam melindungi vagina dari infeksi atau iritasi.

Douching dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih bakteri berbahaya. Hal ini dapat menyebabkan infeksi jamur atau bakterial vaginosis. Jika Anda sudah mengalami infeksi vagina, douching dapat mendorong bakteri penyebab infeksi ke dalam rahim, saluran tuba, dan ovarium. Hal ini dapat menyebabkan penyakit radang panggul dan masalah kesehatan yang serius.

Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dokter Raumanen Lingkan saat ditemui di acara peluncuran Laundry Lab oleh Filmore Pharma, Kamis, 7 Desember 2023 di Jakarta/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita

Hal tersebut juga dikatakan oleh Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dokter Raumanen Lingkan, menurutnya membersihkan organ kewanitaan atau vagina usai bercinta dianjurkan tetapi menunggu waktu sesaat tidak begitu selesai langsung dibersihkan. Bukan pula dibersihkan setelah tidur semalaman. 

Selain itu, ia juga menganjurkan untuk dibersihkan seperti biasa bukan menyemprotkan vagina atau vaginal douche.  "Vaginal douche tidak disarankan, sebab dalam vagina juga terdapat bakteri baik yang bisa melindungi dari infeksi atau sebagai barrier. 

"Nah, kalau misalkan disemprot, kan, jadi ikut meluruhkan bakteri seperti lactobacillus yang bisa bisa melindungi organ dalam kita," ucap Dokter Raumanen usai ditemui acara peluncuran Laundry Lab oleh Filmore Pharma, Kamis, 7 Desember 2023 di Jakarta. 

Lactobacillus adalah bakteri yang mendominasi vagina sehat, berperan dalam mempertahankan mikroflora normal dan keasaman normal vagina dengan produksi asam laktat. Terpenting, lanjut Dokter Raumanen ialah menjaga organ kewanitaan agar tetap sehat sehingga terhindar dari masalah kesehatan. 

Pilihan Editor: Perdarahan Usai Bercinta, Waspada jadi Tanda Umum Kanker Serviks

WOMENS HEALTH 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."