Melihat Lebih Dekat Dapur Re.juve di Cikupa

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Tim Food Safe & Quality Re.juve menjelaskan langkah-langkah dalam menghasilkan produk Re.juve. Foto: Dok. Re.juve

Tim Food Safe & Quality Re.juve menjelaskan langkah-langkah dalam menghasilkan produk Re.juve. Foto: Dok. Re.juve

IKLAN

Mengulik Setiap Ruangan di Pabrik Re.juve

Begitu masuk ke ruangan produksi terasa suhu seperti kulkas, pandangan mata pun beralih ke arah penunjuk suhu, 10,5 derajat celcius. Ini adalah ruangan pertama, tempat membersihkan buah dan sayur yang akan diolah.

Terdapat tiga bak yang dimodifikasi dengan mesin pabrik dalam susunan sejajar. Buah-buahan dan sayuran dimasukkan oleh petugas untuk dicuci dengan air anolyte. Mereka tampak teliti memeriksa bahan yang diterima dari sisi belakang ruangan sebelum dimasukkan ke dalam bak pencucian.

Inez, selaku tour guide kali ini mempersilakan kami untuk merasakan air anolyte melalui semprotan yang tersedia. Begitu air tersebut menyentuh kulit, segar sekali seperti air pegunungan.

Dalam produksi Re.juve, seluruh buah, sayur, dan rempah dicuci dengan anolyte water dan dibilas dengan air reverse osmosis. Foto: Dok. Re.juve

Kemudian Lolita dan tim Re.juve membawa kami masuk ke ruang pemerasan bahan yang terletak tepat di depan ruangan ini. Di ruangan kedua terdapat beberapa mesin yang bertugas memeras buah dan sayur setelah dibersihkan di ruangan sebelumnya. Lolita mengatakan di area inilah pembuatan jus Re.juve dilakukan. Setelah dipotong secara manual oleh petugas buah dan sayur akan diperas berkali-kali lalu disaring berkali-kali pula hingga mendapat perasan yang sempurna untuk produk Re.juve.

Kemudian kami beralih memasuki ruangan pengemasan. Terdapat dua sesi yang dilakukan petugas pabrik di ruangan ketiga ini, di sisi kiri bertugas melakukan sterilisasi botol kemasan dan sisi kanan memasukkan jus ke dalam botol.

“Kami memang ingin Re.juve memiliki konsep rumahan, maka dari itu masih banyak proses dikerjakan manusia,” komentar Lolita begitu ditanya kenapa beberapa pekerjaan pabrik dilakukan secara manual oleh petugas pabrik.

Hal itu tentu melintas di kepala kami, pengunjung ‘dapur’ Re.juve. Sejak awal masuk ke area produksi yang selalu dingin ini, kami melihat beberapa petugas yang secara aktif bergerak, termasuk di ruangan pengemasan ini.

Perpaduan Otomatis dan Manual

Pengemasan jus Re.juve dikerjakan dengan dua cara, yaitu otomatis dan manual. Botol Re.juve yang berukuran besar diisi dan difinalisasi secara otomatis oleh mesin khusus. Sedangkan pengemasan botol kecil dilakukan secara manual oleh petugas pabrik, bahkan mereka sendiri yang memberi penutup botol sebagai finalisasi pengemasan.

“Sebelum dikemas, botolnya kami sterilkan dulu di sini,” jelas Lolita sambil membawa kami ke sisi lain di ruangan ketiga ini. Lalu dapt dilihat ada seorang petugas yang secara cekatan memasukkan lalu mengambil botol di dalam mesin sterilisasi yang bekerja secara memutar. 

Menurut tim Re.juve, mereka bekerja selama weekdays dan telah menghasilkan ratusan hingga ribuan produk dalam satu hari  “Jadi melakukan hal yang sama berkali-kali dalam satu hari itu sudah biasa untuk mereka (petugas pabrik). Bahkan kecepatan kerja mereka enggak kalah sama mesin,” jelasnya.

Pengisian jus ke dalam botol di area produksi Re.juve. Foto: Dok. Re.juve

Teknologi HPP Perpanjang Umur Produk

Ruangan keempat yang dikunjungi dari area produksi Re.juve adalah ruangan khusus untuk teknologi High Pressure Processing (HPP), yaitu mesin bertekanan tinggi hingga mencapai 6000 bar atau setara dengan 60 km di bawah permukaan laut.

Mesin itu memiliki suara yang cukup keras, berbentuk lorong persegi yang dijaga oleh dua orang petugas pabrik. Karena kebisingan mesin yang menemani selama bekerja, petugas di sini memakai pelindung telinga untuk mencegah dampak bising pada pendengaran mereka.

Nantinya ratusan produk yang telah dikemas akan disusun pada wadah silinder hingga penuh, lalu wadah tersebut akan berjalan memasuki lorong persegi. Di sanalah ratusan botol Re.juve diberi tekanan tinggi dengan teknologi HPP melalui air dingin selama beberapa menit, Setelah itu wadah keluar dari lorong untuk diambil kembali.

“Kalau ada yang tahu, dulu Re.juve hanya bisa bertahan selama dua atau tiga hari. Sekarang Re.juve bisa bertahan hingga tiga minggu lamanya berkat HPP ini,” jelas Lolita.

Dia juga menambahkan, teknologi HPP yang baru diadaptasi Re.juve ini, selain memperpanjang umur produk, juga dapat mencegah oksidasi sehingga warna minuman tidak akan berubah meski telah berhari-hari lamanya.

Setelah melihat bagaimana produk Re.juve di’guncangkan’ oleh mesin, akhirnya kami beralih ke ruangan terakhir. Ini adalah ruangan pengecekan barang sebelum didistribusikan secara resmi ke berbagai wilayah pasar Re.juve. Terlihat di sana beberapa petugas secara seksama memperhatikan botol untuk memastikan tidak ada yang bermasalah.

Seperti ruangan lainnya, di ruangan terakhir ini suhu ruangan berkisar 9-11 derajat. Ketika keluar dari pabrik, badan langsung terasa panas karena perbedaan suhu ruangan yang jauh. 

( pria mengenakan batik) Richard Anthony selaku CEO & Presiden Direktur Re.juve bersama rekan-rekan media di Cikupa, Tangerang, Rabu, 29 November 2023. Foto: Dok. Re.juve

Transparansi Konsumen

Menurut Re.juve, merek dagang yang berada di naungan PT Sewu Segar Primatama, mengadakan kunjungan ke pabrik mereka adalah salah satu bentuk transparansi kepada konsumen. Terlebih dengan sertifikasi 22000:2018, produk minuman sejak tahun 2014 ini menunjukkan kehigienisan dan keterjaminan produk yang dipasarkan.

“Konsumen perlu mengetahui produk mana yang benar-benar aman untuk dikonsumsi. Terlebih produk segar. Dengan demikian, konsumen akan lebih yakin dalam menjalankan hidup yang sehat dengan mengonsumsi produk-produk yang 100 persen enak, segar, alami, dan higienis,” ucap Richard Anthony, CEO dan President Director Re.juve.

“Kami mengundang juga jika ada komunitas yang ingin berkunjung dan melihat langsung proses produksi di Re.juve, sesuai dengan komitmen kami untuk selalui 100% transparan, termasuk juga transparansi proses produksi,” tutup Richard.

Pilihan Editor: 8 Jus Buah Ini Ampuh Atasi Hipertensi, Ada Tomat dan Pisang

ANNISA YASMIN

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."