Alasan Mengapa Butuh Kandungan SPF pada Pelembab Bibir

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita dengan bibir merah alami dan gigi sehat. Freepik.com/jannoon028

Ilustrasi wanita dengan bibir merah alami dan gigi sehat. Freepik.com/jannoon028

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bahaya akibat paparan sinar matahari bukan hanya di kulit wajah Anda, tetapi juga di bibir. Hal tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan kulit yang serius dan meningkatkan risiko Anda terkena kanker kulit. Bibir ialah area yang bisa dibilang paling rawan terbakar sinar matahari juga kemungkinan besar merupakan tempat di mana orang lupa menggunakan pelembab bibir yang mengandung SPF.  

Bibir sama pentingnya dengan bagian tubuh lainnya dalam hal perlindungan terhadap sinar matahari. Meskipun sengatan matahari merupakan tempat yang tidak terduga, hal ini sering terjadi dan Anda sebaiknya mengobatinya secepatnya.

Mengapa Bibir Rentan Terpapar Sinar Matahari

Sebelum mendalami cara merawat bibir yang terbakar sinar matahari, Anda harus memahami terlebih dahulu bagaimana kulit terbakar sinar matahari bisa terjadi. Menurut Dr. Jeannette Graf, kulit di bibir kita lebih halus dibandingkan bagian tubuh lainnya, sehingga sangat sensitif terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Dr Jacobs setuju dan menambahkan bahwa bibir kita juga memiliki lebih sedikit melanin dibandingkan bagian lain dari tubuh kita, yang menambah kerentanan kita terhadap luka bakar.

Alasan lain mengapa bibir kita terbakar sinar matahari adalah karena orang sering lupa bahwa bibir juga memerlukan perlindungan SPF. “Banyak orang juga lalai mengaplikasikan pelindung sinar matahari pada bibir mereka,” kata Dr. Graf. “Selain itu, gerakan bibir saat berbicara, minum, makan, dan menjilat bibir akan menghilangkan SPF yang telah diaplikasikan. Oleh karena itu, pengaplikasian kembali lip balm SPF secara terus-menerus menjadi sangat penting.”

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."