6 Makanan dan Minuman Penghilang Rasa Mual, Ada Daging Ayam hingga Teh Jahe

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi daging ayam (Pixabay.com)

Ilustrasi daging ayam (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kita semua pernah mengalami mual. Mungkin karena sakit perut, stres, atau pengobatan baru. Dalam kondisi itu, pikiran untuk makan bisa membuat Anda mual. Namun di saat yang sama, Anda lapar karena belum makan dan tidak bisa makan apa pun. Ini adalah dilema yang bisa membuat frustrasi. Jika itu yang sedang dialami, ketahuilah ada makanan dan minuman penghilang rasa mual menurut pakar.

Benarkah Pola Makan B.R.A.T Bantu Meredakan Mual?

Diet B.R.A.T, singkatan dari banana (pisang), rice (beras), apple sauce (saus apel), toast (roti panggang) mungkin terlintas pertama kali di benak Anda saat mual karena orang tua atau kakek-nenek pernah menerapkan hal itu. Menurut Marissa Meshulam, ahli diet terdaftar dan pendiri MPM Nutrition, diet B.R.A.T (yang hanya terdiri dari makan pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang) adalah pola makan klasik untuk meredakan mual, namun kini dianggap sebagai pola makan yang klasik. 

Idenya adalah bahwa makanan ini hambar dan relatif rendah serat, sehingga lembut bagi usus Anda. Ditambah lagi, buah ini mengandung pati tertentu yang dapat mengurangi tinja encer dan diare, yang sering kali menyertai rasa mual. 

Namun seperti yang dikatakan Meshulam, pola makan BRAT tidak mencukupi nutrisinya karena kandungan proteinnya yang rendah, sehingga tidak mengenyangkan atau berkelanjutan. Itu juga tidak merehidrasi tubuh, yang merupakan kunci terjadinya gangguan pencernaan seperti mual atau diare, tambahnya.

Secara umum, makanan terbaik untuk meredakan mual adalah makanan sederhana, kering, dan/atau cukup hambar.

Menurut Meshulam, juga ideal untuk makan dalam porsi kecil daripada dalam porsi besar. Makan dalam porsi kecil lebih lembut di perut, sehingga kecil kemungkinannya memperparah rasa mual.

Makanan dan Minuman Penghilang Rasa Mual 

1. Daging Ayam

Daging ayam polos (yaitu daging ayam tanpa bumbu atau saus) adalah pilihan yang sangat baik ketika Anda lapar, namun juga mual. Rasa yang hambar akan terasa lembut di perut sehingga mudah untuk diredam.

“Ditambah lagi, ayam merupakan sumber protein tanpa lemak, artinya tidak mengandung serat atau banyak lemak, yang keduanya dapat memicu gangguan pencernaan,” jelas Meshulam dikutip dari Real Simple, 20 Oktober 2023.

Kandungan protein yang tinggi juga akan meningkatkan rasa kenyang, sehingga dapat membantu mengurangi rasa lapar yang mengganggu.

Saat memasak ayam untuk mengatasi mual, Meshulam mengatakan yang terbaik adalah merebus atau memanggangnya. Sekali lagi, jangan gunakan bumbu dan tambahan lemak (seperti mentega), yang dapat memperburuk rasa mual.

Alternatifnya, jika makanan padat tidak cocok untuk Anda, minumlah kaldu ayam hangat untuk nutrisi dan hidrasi, kata Meshulam.

2. Telur Rebus

Terkadang bau telur rebus yang terkelupas bisa mematikan, apalagi jika Anda sudah terlanjur mual. Namun begitu cangkangnya terlepas, rasanya sebenarnya cukup sederhana.

Seperti daging ayam biasa, telur rebus juga enak di perut karena rasanya yang cukup hambar, kata Kristen Carli, ahli diet terdaftar dan pendiri Camelback Nutrition and Wellness.

“Telur [juga] kaya akan protein berkualitas tinggi, yang penting untuk menjaga tingkat energi dan nutrisi secara keseluruhan, terutama saat Anda merasa mual dan mungkin tidak makan banyak,” katanya. 

Bukan penggemar telur rebus? Telur orak-arik adalah alternatif yang bagus, catat Carli. Hindari telur goreng yang renyah karena kandungan lemak yang tinggi pada minyak dapat memperburuk sakit perut.

3. Roti Panggang

Saat Anda benar-benar bingung harus makan apa untuk mengatasi mual, Anda bisa menyantap roti panggang. Menurut Carli, roti panggang biasanya mengandung sedikit lemak, sehingga tidak akan merangsang produksi asam lambung atau empedu berlebih (yang akan memperburuk rasa mual). Sebaliknya, rasanya hambar dan mudah dicerna, menjadikannya makanan yang baik untuk dimakan saat Anda mual.

Carli jugs menyarankan untuk menghindari pugasan atau topping yang tinggi lemak, pedas, atau terlalu beraroma, karena bahan-bahan tersebut dapat mengiritasi lapisan pencernaan dan memicu lebih banyak rasa mual.

Agar aman, makanlah roti panggang biasa atau tambahkan bahan sederhana berprotein tinggi, seperti selai kacang atau telur rebus.

4. Pisang

Pisang mudah dicerna, dan teksturnya biasanya lembut dan halus. Hal itulah yang membuat pisang cenderung tidak mengiritasi lapisan perut, yang bisa menjadi sensitif saat mual, menurut Carli.

Jika tidak terlalu matang, buah ini juga memiliki rasa yang agak netral. Jadi kecil kemungkinannya untuk menyinggung dan memperburuk rasa mual dibandingkan makanan dengan rasa yang lebih kuat. Bahkan serat dalam pisang bisa membantu karena akan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar, menurut Carli.

5. Teh Jahe 

Meminum secangkir teh jahe hangat bisa membantu meredakan mual. Selain menghidrasi, minuman ini juga dapat membantu meringankan sakit perut.

“Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol dan zingerone yang secara langsung merangsang produksi enzim pencernaan di pankreas,” jelas Carli.

Ini membantu memecah nutrisi dan mendukung pencernaan secara keseluruhan, membuatnya lebih mudah untuk mencerna makanan. Terlebih lagi, senyawa dalam jahe, menurut Carli, memiliki efek antiinflamasi, yang dapat mengurangi peradangan yang menyebabkan mual.

6. Teh Peppermint

Jika teh jahe bukan kesukaan Anda, cobalah teh peppermint . Peppermint memiliki efek menenangkan pada tubuh sehingga ideal untuk meredakan mual dan sakit perut . Bahkan aroma teh peppermint pun memiliki efek antimual , jadi jangan ragu untuk menghirupnya dalam-dalam sebelum menyesapnya.

Pilihan Editor: Alasan Mengapa Terasa Pusing dan Mual saat Mandi, Gula Darah Rendah

REAL SIMPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."