Vitiligo: Definisi, Penyebab, dan Perawatan yang Disarankan Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Model Winnie Harlow memperagakan busana rancangan Julien Macdonald dalam London Fashion Week di Inggris, Sabtu, 15 September 2018. Model yang mengidap penyakit kulit vitiligo ini sukses memperagakan sejumlah busana rancangan beberapa desainer terkenal dalam London Fashion Week. REUTERS/Henry Nicholls.

Model Winnie Harlow memperagakan busana rancangan Julien Macdonald dalam London Fashion Week di Inggris, Sabtu, 15 September 2018. Model yang mengidap penyakit kulit vitiligo ini sukses memperagakan sejumlah busana rancangan beberapa desainer terkenal dalam London Fashion Week. REUTERS/Henry Nicholls.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam keragaman kondisi dan gangguan kulit yang ada, vitiligo masih menjadi misteri bagi sejumlah orang. Terlepas dari  kampanye mode atau kecantikan yang menampilkan sejumlah model vitiligo seperti Winnie Harlow, ada beberapa orang yang memiliki pemahaman terbatas tentang penyebab vitiligo dan perawatannya. Yuk, kita cari tahu bersama.

Vitiligo memengaruhi melanin di kulit, menyebabkan munculnya bercak yang lebih terang, dan ini tidak selalu terjadi sejak lahir (meskipun bisa). 

Menurut Medline Plus, vitiligo mempengaruhi sekitar satu persen populasi, dan dokter kulit dapat dengan mudah mendiagnosis kondisi ini. Meskipun vitiligo tidak menimbulkan rasa sakit atau berbahaya bagi tubuh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penderita vitiligo untuk membantu mengelola kondisi mereka. 

Apa Itu Vitiligo?

Untuk menjelaskan arti dari vitiligo, pertama-tama, Anda harus memahami konsep melanin.

"Warna kulit, rambut, dan mata berasal dari pigmen yang disebut melanin," kata Dr. Corey L. Hartman, dokter kulit bersertifikat dan pendiri Skin Wellness Dermatology di Birmingham, Amerika Serikat, dikutip dari Pop Sugar, Minggu, 22 Oktober 2023.

Melanin diproduksi oleh melanosit, yaitu sel penghasil pigmen kulit yang terdapat di epidermis.

Jadi, vitiligo adalah sebuah kondisi yang memengaruhi melanin di sebagian area kulit, menyebabkan area tersebut kehilangan warna dan sering kali berubah menjadi putih atau sangat terang.

Vitiligo dapat terjadi pada individu dengan berbagai warna kulit, namun lebih terlihat pada orang-orang yang berkulit gelap karena memiliki jumlah melanin yang lebih banyak.

"Ini memengaruhi sekitar satu persen populasi," kata Dr. Hartman.

Meskipun vitiligo dapat muncul pada orang dalam berbagai kelompok usia, kondisi ini paling sering terjadi pada individu berusia 10 hingga 30 tahun. 

Hipopigmentasi, yaitu kondisi di mana terdapat bercak kulit dengan warna yang lebih terang, adalah gejala dari vitiligo, meskipun ini bukan gejala yang sama persis. 

Penyebab Vitiligo

Seperti yang ditegaskan oleh Dr. Hartman, vitiligo dapat terjadi pada berbagai tahap dalam kehidupan seseorang. Vitiligo terjadi ketika melanosit diserang oleh sistem kekebalan tubuh.

"Ini adalah gangguan autoimun yang hanya memengaruhi kulit, rambut, dan mata," imbuhnya.

Faktor genetik, bersama dengan faktor eksternal lainnya, dapat menjadi penyebabnya. Individu dengan vitiligo mungkin juga memiliki gangguan autoimun lainnya, seperti psoriasis, alopecia areata, dan gangguan tiroid.

Apakah Vitiligo Menular?

Setelah diagnosis awal, vitiligo mungkin menyebar ke area lain di tubuh, meskipun hal ini tidak dapat diprediksi atau dihentikan karena tidak ada obat atau perawatan yang benar-benar dapat menghentikannya. Namun, penting untuk diingat bahwa vitiligo tidak dapat menular ke orang lain.

Alasan Pengidap Vitiligo Wajib Jauhi Paparan Sinar Matahari Berlebih

Bagi mereka yang mengidap vitiligo, ada beberapa hal yang perlu dihindari atau diperhatikan, karena dapat menjadi pemicu atau memperburuk kondisi. Ini termasuk paparan sinar matahari, trauma pada kulit, kontak dengan bahan kimia tertentu, dan bahkan stres.

"Meskipun vitiligo tidak menimbulkan rasa sakit, penyakit ini dapat membuat kulit yang terkena matahari menjadi sangat sensitif," kata Dr. Hartman.

"Melindungi kulit yang terkena matahari sangat penting, seperti penggunaan tabir surya, pemakaian pakaian yang menutupi seluruh tubuh, dan menghindari sinar matahari saat jam terik," sambungnya.

Supermodel Winnie Harlow, yang juga mengidap vitiligo, sering berbicara tentang pengalaman traumatisnya dalam dunia modeling yang melibatkan paparan sinar matahari, yang akhirnya mendorongnya untuk meluncurkan Cay Skin, lini produk kecantikan miliknya.

"Akhirnya, saya terbakar (paparan sinar matahari berlebih) secara parah," katanya. "Itu benar-benar merusak kulit saya dan vitiligo saya, sehingga saya harus mendapatkan suntikan dari dokter untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit."

Secara umum, penurunan melanin membuat kulit lebih rentan terhadap paparan sinar matahari dan masalah kulit yang berkaitan dengan sinar matahari, seperti sunburn, kanker kulit, dan tanda-tanda penuaan dini.

Dr. Hartman menjelaskan bahwa beberapa individu bahkan bisa merasa gatal pada kulit sebelum timbulnya depigmentasi dan munculnya bercak putih.

Perawatan Vitiligo

Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan vitiligo, tetapi ada berbagai jenis perawatan yang dapat membantu mengelola kondisi ini. "Beberapa dari perawatan tersebut mencakup penggunaan steroid topikal, imunomodulator topikal, terapi sinar ultraviolet pita sempit, cangkok kulit, dan depigmentasi pada kasus yang parah," jelas Dr. Hartman.

Pilihan Editor: Tips Pulihkan Kulit Belang Setelah Berjemur Terlalu Lama

IVANA FELYSITASWATI PALLA | POPSUGAR 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."