Punya Kebiasaan Suka Menimbun Barang, Waspada Gejala Hoarding Disorder

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaHoarding disorder akhir-akhir ini menjadi sorotan di media sosial setelah viral kamar kosan yang penuh dengan barang-barang tidak berguna sampai memenuhi ruangan dan pemilik kamar ternyata alami hoarding disorder. Lantas apa itu Hoarding Disorder?

Hoarding Disorder merupakan salah satu gangguan kesehatan mental, yaitu ketika pengidapnya mengalami kesulitan untuk melepas atau membuang barang karena ia percaya barang itu akan berguna suatu hari nanti. Baik barang itu bernilai atau tidak, berguna atau tidak, masih dalam kondisi baik atau buruk. Kemudian barang-barang tersebut akan menumpuk dan memenuhi ruangan,

Gangguan ini tentu menimbulkan kesulitan pengidap dengan semakin sempitnya ruangan dan kesulitan melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti memasak di dapur jadi tidak bisa dilakukan karena ruangan sudah penuh, atau tidak bisa tidur dengan nyaman karena kamar juga sudah penuh.

Menimbun barang sebenarnya adalah hal yang biasa dan tidak berdampak banyak dalam kehidupan, tetapi jika sudah berlebihan, maka hal ini sudah menjadi gangguan dan tentu berdampak pada kehidupan. 

Meskipun begitu, jika normalnya kita risih dengan penumpukan barang yang berlebih, para pengidap Hoarding Disorder merasa sebaliknya. Mereka sama sekali tidak terganggu dan menganggap penumpukan 'terlalu' banyak barang adalah hal yang wajar.

Menurut American Psychiatric Association (APA), Hoarding Disorder mempengaruhi sekitar 2,6 persen dari seluruh orang dewasa yang terjadi di berbagai negara, budaya, dan jenis kelamin. 

Gejala Hoarding Disorder

Dilansir dari mayoclinic, beberapa tanda Hoarding Disorder meliputi hal berikut:

-    Membeli dan menyimpan terlalu banyak barang yang tidak diperlukan dan tidak ada ruang penyimpanan
-    Kesulitan melepas barang apa pun terlepas berguna atau tidaknya barang
-    Merasa harus menyimpan banyak barang dan kesal jika harus melepasnya
-    Menimbun barang hingga ruangan tidak bisa dipakai lagi
-    Kesulitan merencanakan dan menyusun barang

Barang-barang yang ditimbun oleh pengidap Hoarding Disorder biasanya meliputi koran, baju, kertas ujian, buku bekas, makanan, sampai sampah yang besar seperti kaleng, kardus, dan lainnya. Alasan mengapa barang tersebut ditimbun karena pengidap gangguan ini percaya barang akan berguna suatu hari nanti, barang tersebut memiliki keunikan, kenangan, dan merasa tidak perlu membuangnya.

Hoarding Disorder dan mengoleksi adalah dua hal yang berbeda. Ketika Hoarding Disorder menyebabkan pengidapnya menyimpan segala barang, maka pengoleksi hanya menyimpan barang-barang tertentu yang mereka sukai dan unik, seperti stempel, figuran, mobil lama. Tentunya untuk menyimpan barang sebagai koleksi, biasanya akan dipilah dan dinilai apa barang itu layak dikoleksi atau tidak.

Penyebab Hoarding Disorder saat ini belum diketahui, tetapi sepertinya kondisi ini dipengaruhi oleh genetika dan fungsi otak. Lingkungan hidup juga berpengaruh pada gangguan ini, seperti berantakan dan penuh barang sejak kecil, pengidap akan terbiasa dan merasa nyaman dengan barang di mana-mana. Hoarding Disorder akan semakin parah ketika pengidap kehilangan atau berpisah dengan orang yang dicintai.

Komplikasi Hoarding Disorder biasanya berkaitan dengan masalah kesehatan mental lainnya. Menurut APA, 75 persen pengidap Hoarding Disorder juga mengalami gangguan kecemasan, OCD, PTSD, demensia, atau ADHD.

Apabila orang sekitar atau kenalan mengalami atau menunjukkan tanda-tanda Hoarding Disorder, segera beri pertolongan profesional. Tidak perlu malu bila mengalami ini, karena kondisi ini kebanyakan mempengaruhi orang dewasa setidaknya 2,6 persen dari seluruh dunia. Para pengidap Hoarding Disorder juga perlu bantuan dan dukungan dari orang terdekat.

Pilihan Editor: Gejala Masalah Kesehatan Mental dari Serangan Panik Hingga Sulit Tidur

ANNISA YASMIN | MCLEANHOSPITAL | MAYOCLINIC

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."