Alasan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar Suka Bergaya Genderless Fashion

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar/Foto: Instagram/Siti Nurbaya Bakar

Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar/Foto: Instagram/Siti Nurbaya Bakar

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar dikenal unik di mata warganet, dengan penampilannya yang unik dan nyentrik. Wanita kelahiran 1956 ini selalu mengenakan pakaian yang identik dengan laki-laki seperti setelan jas pria, celana, sepatu pria, dan kemeja.

Melalui siniar dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia yang berjudul Podkabs episode 16, Siti Nurbaya pertama kali muncul dan bercerita banyak hal dengan pembawa acara. Mulai dari isu udara Jabodetabek, pekerjaan Kementerian, hingga kehidupan pribadi Siti Nurbaya yang berkaitan dengan gaya berpakaian dia yang genderless fashion. 

Siti Nurbaya ungkap alasan dari beberapa item fashion-nya itu. Ia mengaku telah memakai sepatu pria sejak masa sekolah. "Bedanya sepatu laki-laki itu'kan ngikat sampai ke atas, kalau perempuan enggak, ujung depannya doang. Nah, saya tuh tukang lari-lari, kecilnya bandel, suka manjat, dan lari. Jadi, kalau pakai sepatu perempuan gampang copot."

Mengenai pakaiannya yang identik dengan laki-laki, Siti bercerita mengenai kesulitannya memakai rok untuk kehidupan sehari-hari, seperti turun ke lapangan memakai celana dilapisi rok, dan tersangkut dengan roknya sendiri saat turun dari oplet ketika Siti menjalani Diklat di Universitas Indonesia. 

Siti mulai terinspirasi mengenakan celana ketika ia sekolah ke Belanda. "Di Belanda itu, saya lihat perempuan-perempuan yang bekerja di kantor itu pakainya begitu (setelan jas dan celana), saya bilang ini kayaknya oke juga gitu. Maka ketika saya kembali ke Indonesia, mulai deh pakai celana panjang."

Penampilan baru Siti pada saat itu sempat dipertanyakan oleh atasannya, mengapa Siti berpakaian seperti laki-laki. "Saya bilang, 'Pak, yang penting kerjanya, bukan bajunya' gitu," jawab Siti setiap pertanyaan itu muncul.

Ketika menjabat sebagai sekretaris jendral Kementerian Dalam Negeri di akhir tahun 2001, perempuan lulusan Institut Pertanian Bogor itu mengeluarkan aturan bahwa perempuan diperbolehkan mengenakan celana panjang di lingkungan kerja se-Indonesia.  Siti mengajukan dan mengeluarkan aturan tersebut karena selama ini perempuan hanya diperbolehkan mengenakan rok, terutama yang berhijab. 

Di sisi lain, Siti merasa diuntungkan dan bebas ketika memakai celana. "Kan yang penting kerjanya, bukan pakaiannya," begitulah alasannya. Sehingga hari ini, kita dapat melihat banyak perempuan Indonesia yang mengenakan celana panjang berkat aturan tersebut.

Pilihan Editor:  3 Gaya Istimewa Siti Nurbaya Bakar Berkebaya, Bordir dan Sanggul

ANNISA YASMIN 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."