Alasan Mengapa Media Sosial dapat Memicu Stres, Menurut Studi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita stalking media sosial. Freepik.com/Kamran Aydinov

Ilustrasi wanita stalking media sosial. Freepik.com/Kamran Aydinov

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta Media sosial mempunyai pro dan kontra tersendiri. Meskipun membantu kita terhubung dengan dunia, hal ini juga membuat kita tetap waspada setiap saat. Perasaan tetap terhubung juga terkadang bisa membuat kita merasa stres. 

"Keterhubungan yang demikian menyebabkan sistem saraf kita menjadi sangat waspada. Hal ini dapat memberi tekanan pada pikiran dan tubuh. Penghentian teknologi secara sengaja dapat bermanfaat bagi kita dengan mengembalikan perhatian kita ke masa kini, sehingga kita dapat melatih keterampilan kesehatan kita dan terlibat dalam kehidupan yang bernilai,” tulis Terapis Andrea Evgeniou. 

Berikut beberapa cara media sosial dapat memicu stres

1. Tak bisa menetapkan batasan

Anda sering gagal menetapkan batasan yang sehat di media sosial, dan hal ini memungkinkan orang memiliki akses langsung ke kehidupan kita.

2. Terlalu banyak screen time 

Anda juga terpaku pada layar sepanjang waktu, dan ini membuat kita tidak menikmati momen saat ini, dan melatih kesadaran.

3. Membandingkan dengan hidup orang lain

Menetapkan standar hidup melalui postingan media sosial yang dibagikan orang lain. Kita mencoba untuk terus-menerus membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain. 

4. Selalu ingin terhubung dengan orang lain

Mempraktikkan toleransi terhadap tekanan menjadi lebih menantang dengan dorongan terus-menerus untuk tetap terhubung di media sosial. 

5. Gangguan notifikasi 

Nada notifikasi pesan, panggilan, dan lain-lain seringkali mengalihkan perhatian kita dari melakukan aktivitas sehat.

Pilihan Editor: Alasan Ratu Rania Minta Menantunya Tak Baca Komentar di Media Sosial

POP SUGAR 

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."