7 Tips Olahraga di Lingkungan Polusi Udara Tinggi, Waktu dan Lokasi Menentukan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita lelah usai berolahraga. Freepik.com/Drazen Zigic

Ilustrasi wanita lelah usai berolahraga. Freepik.com/Drazen Zigic

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah Anda ragu bisa tetap olahraga atau tidak di lingkungan polusi udara tinggi seperti Jakarta dan sekitarnya? Jika itu yang sedang Anda rasakan, jawabannya bisa menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sukamto Koesnoe. Tetapi ada sejumlah langkah-langah yang perlu dilakukan untuk melindungi diri Anda dari efek polusi udara. Apa saja itu? Berikut tips olahraga di tengah lingkungan polusi udara tinggi.

1. Pilih Waktu yang Tepat

Langkah pertama, pilih waktu yang tepat untuk melakukan olahraga. Cobalah untuk berolahraga di luar ruangan pada saat polusi udaranya pada tingkat yang rendah, seperti di pagi hari atau malam hari.

Selain itu, hindari berolahraga di luar ruangan selama jam-jam sibuk ketika lalu lintas cukup ramai dan kadar polusi udara lebih tinggi. Berolahraga selama jam sibuk tidak dianjurkan karena kondisi polusi udara yang cukup tinggi.

2. Periksa Kualitas Udara

Tips kedua berolahraga di tengah lingkungan polusi udara tinggi, periksa kualitas udara sekitar. Gunakan aplikasi atau situs web yang memberikan informasi tentang indeks kualitas udara di daerah sekitar untuk memastikan kondisi udara di luar ruangan.

“Jika indeks kualitas udara sangat buruk, pertimbangkan untuk berolahraga di dalam ruangan,” kata dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) tersebut saat dihubungi Antara, Minggu, 17 September 2023.

3. Pakai Masker

Jangan lupa untuk menggunakan masker pelindung saat berada di luar ruangan. Menggunakan masker pelindung pernapasan yang dirancang khusus untuk melindungi dari polusi udara dapat membantu mengurangi risiko terpapar partikel berbahaya.

Pastikan untuk memilih masker yang sesuai dengan tingkat polusi udara di daerah sekitar lingkungan rumah.

4. Pilih Lokasi yang Tepat

Pilihlah okasi olahraga yang lebih jauh dari sumber polusi udara, seperti jalan raya atau pabrik. Sebaiknya pilih tempat yang lebih hijau, contohnya taman atau jalur sepeda yang terpisah dari lalu lintas untuk melakukan olahraga.

5. Kurangi Intensitas Olahraga

Langkah keempat olahraga di tengah lingkungan polusi udara tinggi adalah mengurangi intensitas olahraga. Jika polusi udara sangat tinggi, pertimbangkan untuk mengurangi intensitas atau durasi olahraga. Misalnya, melakukan latihan ringan atau berjalan cepat daripada berlari atau bersepeda dengan cepat.

“Jika kualitas udara sangat buruk, pertimbangkan untuk berolahraga di dalam ruangan, seperti di pusat kebugaran atau arena olahraga,” katanya.

6. Perhatikan Efek Polusi Udara

Selalu perhatikan gejala-gejala yang mungkin muncul akibat polusi udara, seperti sesak napas, batuk, atau iritasi mata dan tenggorokan. Jika mengalami gejala tersebut, segera hentikan olahraga dan cari lingkungan yang lebih bersih.

7. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Terakhir, pertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat dengan pola makan yang sehat, tidur yang cukup, dan hidrasi yang baik, serta vaksinasi untuk membantu tubuh lebih tahan terhadap efek negatif polusi udara.

Ingatlah bahwa polusi udara dapat sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama jika tubuh terus-menerus terpapar zat tersebut. Jika tingkat polusi udara sangat tinggi secara teratur, pertimbangkan untuk mencari solusi jangka panjang, seperti memasang filter udara dalam rumah atau di tempat kerja. “Selalu konsultasikan dengan profesional medis jika anda memiliki kekhawatiran kesehatan terkait polusi udara,” tutup Sukamto.

Pilihan Editor: Olahraga Paling Mudah untuk Penderita Obesitas

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."