Menteri Kesehatan Imbau Masyarakat Pakai Masker KF95 untuk Cegah Dampak Polusi Udara

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)

Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat menggunakan masker untuk mencegah penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan polusi udara. “Kami menyarankan standar maskernya minimal KF94 atau KF95, karena (partikel) yang berbahaya PM2.5 bisa masuk sampai pembuluh darah,” kata Menkes Budi usai mengikuti rapat terbatas mengenai polusi udara yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 28 Agustus 2023.

Jika terlanjur merasa atau mengeluhkan sakit pada pernapasan, Budi meminta masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. “Nanti dokter-dokter akan kita edukasi kalau penanganan (penyakit gangguan pernapasan) seperti apa. Kita juga akan kerja sama dengan RS Persahabatan sebagai koordinator rumah-rumah sakit dan puskesmas di Jabodetabek, dengan demikian diharapkan kalau ada (warga) yang masuk puskesmas atau rumah sakit diagnosis dan penanganannya akan sama,” kata Budi.

Dalam rapat terbatas tersebut, Budi melaporkan kepada Jokowi tentang enam penyakit gangguan pernapasan yang bisa dipicu oleh polusi udara yaitu pneumonia, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, kanker paru, penyakit paru kronis, serta tuberkulosis.

Penyakit-penyakit akibat gangguan pernapasan itu disebut dia membebani BPJS Kesehatan hingga Rp 10 triliun. Guna merespons dampak polusi udara yang saat ini sedang berkecamuk di wilayah Jabodetabek, Kementerian Kesehatan telah membentuk Komite Penanggulangan Penyakit Respirasi dan Polusi Udara.

Hasil surveilans penyakit yang timbul dari dampak polusi udara di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) adalah peningkatan kasus ISPA yang mencapai rata-rata 200 ribu kasus per bulan.

Data tersebut dihimpun dari laporan petugas layanan di puskesmas dan rumah sakit di wilayah setempat dalam sebulan terakhir. Kemenkes bersama komite juga melakukan surveilans secara berkala setiap pekan untuk memonitor laju kasus ISPA dan pneumonia di puskesmas dan rumah sakit, berikut dengan penerapan sistem kewaspadaan dini dan respons.

Pilihan Editor: Polusi Udara Kian Meresahkan, Ini 10 Risiko Kesehatan Akibat Sering Terpapar

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."